Sejatinya, aku asing dengan beberapa istilah saat Ramadan. Istilah yang tak pernah aku dengar di masa kecil, tapi baru aku dengar saat dewasa.
Menghabiskan masa kecil di daerah pantai utara pulau Jawa, membuatku hanya berkutat di situ. Terlebih dulu di tahun 80-an/90-an awal, aku sering mabuk darat, sehingga praktis tak pernah keluar kota.
Sekali keluar kota langsung menyusahkan ibu dan sopir mobil angkutan umum. Karena, aku selalu muntah di mana-mana. Intinya, anti pergi jauh naik mobil.
Berikut istilah di masa Ramadan yang tak pernah aku dengar dan ketahui di masa kecil.
Ngabuburit
Aku tak pernah mendengar kata ngabuburit di masa kecil. Tak ada satu pun yang berbicara "ngabuburit" padaku. Ya mungkin saja karena aku tak hidup di wilayah Sunda.
Tapi seingatku, ketika nonton TV pun, aku tak pernah dengar kata "ngabuburit". Mungkin saat acara TV ada kata "ngabuburit", aku lagi tak nonton TV.
Aku mendengar kata "ngabuburit" pertama kali saat usia 19-an tahun. Saat aku sudah tidak mabuk darat lagi. Kala itu, saat hidup di Banyumas, aku mendengar kata "ngabuburit" dari anak Sunda yang cantik.
Takjil
Kata takjil juga tak pernah aku dengar di masa kecil. Aku tak paham dengan kata takjil. Maksudnya apa dan untuk apa.