Mengusung calon presiden (capres) atau bakal calon presiden, tak selalu ada hubungannya dengan ide atau garis parpol. Setidaknya itu menurutku.
Jika capres berani menjamin logistik parpol, maka si parpol akan berani mengusung capres. Kalau capres tak berani menjamin logistik parpol, saya yakin parpol akan berpikir seribu kali.
Tapi adakah parpol yang tak dapat bagian logistik ketika mengusung capres? Ya ada saja. Khususnya parpol yang tak gesit memanfaatkan momen. Parpol yang karena UU terpaksa harus mendukung capres dan tak dapat jaminan logistik apapun.
Kenapa parpol harus dapat kepastian logistik? Ya karena pemilu membutuhkan dana yang banyak. Sosialisasi, menggerakkan masa, pasang spanduk, mengadakan acara. Semuanya membutuhkan uang.
Maka, logistik parpol harus jelas dan pasti. Coba bayangkan. Maukah kamu mengusung capres tapi logistikmu kacau balau, dan suara partaimu anjlok drastis?
Ngapain mencalonkan orang yang tak memberi kepastian logistik bagi parpol. Ngapain mendorong orang yang kemungkinan kalah dan parpol jeblok suara di pemilu?
Maka, jangan kaget jika ada parpol yang tak memikirkan kandidat pemimpin, yang penting logistik parpol aman. Adakah yang seperti itu? Entahlah.
Tapi saya pernah mengetahui ada calon kepala daerah yang sangat tidak populer, tak berpartai, keterpilihannya rendah. Anehnya, ada parpol yang mengusungnya. Mungkin karena sang parpol sudah mendapatkan kepastian logistik dari si calon yang tak populer itu.
Logistik Rasional
Kebutuhan logistik parpol dalam pemilu adalah kepastian. Sudah saya singgung di atas, berpolitik secara langsung alias pemilihan langsung membutuhkan dana yang banyak.