Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maulid Nabi, Selebrasi, dan Berbagi

8 Oktober 2022   10:21 Diperbarui: 8 Oktober 2022   10:22 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga memasang ornamen kaligrafi huruf arab bertuliskan Muhammad di kampung nelayan Nambangan Baru, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/10/2020). (ANTARA FOTO/MOCH ASIM dipublikasikan kompas.com)

Bulan Robiul Awal, adalah bulan di nama Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Nabi Muhammad SAW lahir 12 Robiul Awal kisaran tahun 571 masehi. Sekadar diketahui, Robiul Awal adalah salah satu bulan dalam hijriah. Sementara selain bulan dalam hijriah, ada juga bulan dalam masehi. Bulan masehi adalah Januari sampai Desember.

Di bulan Robiul Awal sebagian umat Islam membuat perayaan sebagai wujud syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nah, berdasarkan pengalamanku, wujud syukur atau perayaan dalam maulid nabi selalu erat kaitannya dengan berbagi.

Aku pernah hidup di Kendal, Jawa Tengah lebih dari 20 tahun lalu. Sebagian masyarakat Kendal akan merayakan bulan Robiul Awal/bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan membaca berzanji. Aktivitas ber-berzanji ini lekat dengan kalangan warga nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU).

Aku kutip dari tebuireng online, berzanji adalah kitab yang berisikan tentang kisah perjalanan Rasulullah, pujian-pujian kepadanya, serta doa-doa.

Jadi, sejak tanggal 1 sampai puncaknya tanggal 12 Robiul Awal, sebagian masyarakat Kendal membaca berzanji di surau. Ada sebagian surau melakukan aktivitas berzanji setelah Maghrib, sebagian lain setelah Isya.

Di masa tiap ber-berzanji tanggal 1 sampai 12 Robiul Awal, selalu ada makanan. Warga sukarela berbagi makanan. Warga membawa makanan, ditaruh di surau. Lalu setelah berzanji-an selesai, makanan dibagi untuk para peserta berzanji.

Maka, selebrasi dengan berzanji dan berbagi dengan makanan. Sebagian masyarakat Jawa masa lalu (yang aku ketahui), memang lebih kental dengan berbagi makanan, bukan berbagi uang.

Selebrasi lainnya adalah di Kecamatan Kaliwungu, Kendal. Ada selebrasi bernama weh wehan. Tiap warga berbagi makanan di tanggal 11 jelang 12 Robiul Awal.

Tiap warga membuat makanan, lalu anak-anak membawanya untuk berbagi ke warga lain. Si anak pun akan mendapatkan makanan dari warga lain. Istilahnya saling memberi dan saling menerima. Itu yang saya ketahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun