Ini adalah kegelisahan sebagai penikmat Barcelona. Awalnya, saya masih sangat berharap Barcelona bisa bangkit. Setidaknya mendapatkan kemenangan melawan Rayo Vallecano. Tapi, ternyata kalah juga hehehe.
Barcelona kalah 0-1 dari Rayo Vallecano pada laga Liga Spanyol, Kamis (28/10/2021) dinihari WIB. Kemenangan Rayo ditentukan oleh penyerang gaek yang sudah tak dipakai Timnas Kolombia, Radamel Falcao. Penyerang berusia 35 tahun itu menjadi pencetak gol tunggal Rayo Vallecano ke gawang Barcelona.
Di sisi lain, Barcelona memiliki peluang menyamakan kedudukan. Namun, peluang emas melalui penalti di menit 72 itu ambyar. Memphis Depay gagal membuat gol melalui penalti. Alhasil, Barcelona tetap kalah 0-1 dari Vallecano. Â Â
Aguero yang saya pikir bisa membuat sedikit perubahan dengan golnya, ternyata tak menjadi kenyataan. Padahal, Aguero sudah dimainkan sebagai starter. Tapi, ya sudahlah. Â
Apa yang bisa diambil pelajaran dari kekalahan Barcelona ini? Pertama tentu saja jangan menganggap remeh lawan. Jangan bilang bahwa yang tua akan kalah. Toh pada akhirnya, Radamel Falcao yang sudah karatan itu bisa memberi kemenangan.
Kedua, memang harus ada perubahan di Barcelona. Entah apa perubahannya, tentu saja saya tak paham. Tapi, perubahan itu akan memunculkan permainan yang enak, padu, dan mendapatkan kemenangan.
Bisa saja perubahannya adalah mengganti pelatih atau mengganti personel lainnya. Namun, bisa saja perubahannya adalah konsolidasi maksimal. Saya tak paham. Tapi yang saya paham, jika Barcelona sudah konsisten bermain bagus, maka itu adalah perubahan.
Ketiga, dengan performa seperti ini, jangan harap Barcelona juara. Jika tak ada perubahan, jangan harap juara Liga Champions, Liga Spanyol, mempertahankan gelar Copa del Rey saja sepertinya akan sulit bagi Barcelona. Bahkan, kasarnya, kalau Barcelona main di BRI Liga 1 saja, bisa kalah. Poinnya tentu bukan BRI Liga 1, tapi agar Barcelona berubah.
Keempat, jangan selalu beromantisme. Barcelona dulu ya dulu saja. Kini, Barcelona dihadapkan pada situasi yang berbeda. Mereka tak memiliki pemain kelas wahid seperti Lionel Messi. Mereka tak memiliki gelandang cerdas seperti Xavi. Zaman sudah berbeda dan Barcelona harus punya formulasi beda untuk bisa kembali bermain bagus dan berjaya.
Bagi saya, nasib Barcelona akan jelas terlihat saat laga melawan Dynamo Kyiv  tengah pekan depan. Jika di laga itu Barcelona kalah, maka sudahlah. Asa untuk Barcelona juara di banyak ajang sepertinya sudah tertutup rapat-rapat.