Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Disemprot dan Potensi Covid-19 di Pengungsian

23 September 2020   05:28 Diperbarui: 23 September 2020   05:46 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan. Kompas.com/nursita sari

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai pujian terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa pandemi. Tapi, kini Anies disemprot lagi karena banjir.

Semprotan pada Anies dikemukakan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmuda. Seperti diberitakan suara.com, Ida menilai pembangunan trotoar tak maksimal sehingga gotnya tersumbat. Sementara seperti diberitakan detik.com, warga Rawajati RW 7 Pancoran masih mengalami kebanjiran. Padahal sudah dipasang tanggul.

Banjir di Jakarta ini juga memunculkan pengungsi. Dari berita CNNIndonesia, pada Selasa (22/9/2020) siang ada 104 jiwa yang mengungsi. Tentu ini jadi pekerjaan berat bagi DKI Jakarta. Selain menanggulangi banjir, juga harus peduli pada para pengungsi.

Semprotan pada Anies berpotensi berhamburan jika kondisi Jakarta makin parah karena banjir. Jika hujan dimaknai sebagai pemicu banjir, maka di akhir tahun ini DKI Jakarta harus sangat waspada karena kali ini sudah memasuki musim hujan.

Banjir sepertinya menjadi salah satu masalah yang menggerus kepemimpinan Anies Baswedan. Setiap terjadi banjir, Anies langsung digempur dengan omelan dan semprotan. Apalagi jika ada yang membandingkannya dengan masa Ahok, makin ramailah dunia.

Dua Musibah
Bagi daerah yang dilanda banjir, maka sejatinya daerah tersebut mengalami dua musibah. Musibah pertama adalah Covid-19 yang belum tuntas. Seperti diketahui, warga diminta jaga jarak dan mengetatkan protokol kesehatan lainnya.

Musibah kedua adalah banjir. Nah, satu potensi yang patut diwaspadai adalah merebaknya Covid-19 di kerumunan. Kerumunan itu potensial terjadi di daerah pengungsian. Apalagi seperti diketahui sudah ada pengungsi akibat banjir di Jakarta.

Jika pengungsi bertumpuk terlalu banyak di satu tempat, maka protokol kesehatan sepertinya tak mudah dilaksanakan. Semakin banyak orang, maka jaga jarak akan semakin sulit dilaksanakan.

Tentu salah satu caranya adalah membuat posko pengungsian yang lebih banyak agar penampungan tidak muncul kerumunan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria telah mengatakan bahwa akan ada dua kali lipat lokasi pengungsian.

Tentu kebijakan pembengkakan lokasi pengungsian direalisasikan dan diketatkan pelaksanaannya. Jangan sampai terlalu longgar karena tak ada pengetatan protokol kesehatan.

Jika protokol kesehatan di masa banjir merenggang, maka Jakarta akan menderita dua musibah yang mengerikan. Pertama adalah banjir dan kedua adalah pembengkakan jumlah yang terkena Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun