Rendahnya konsentrasi anak sekolah dasar terhadap pembelajaran merupakan isu yang kompleks dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Jika usia anak 9 tahun maka konsentrasi anak tersebut pada 9 menit pertama, contoh kelas 3A ketika pembelajaran berlangsung menggunakan sintak model pembelajaran "discovery learning" maka poin-poin materi harus tersampaikan pada 9-10 menit pertama. Faktor Lingkungan Belajar juga berkontribusi terhadap konsentrasi pada anak. Kebisingan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dalam masalah ini. Lingkungan yang bising, baik di dalam maupun di luar kelas, dapat mengganggu fokus anak. Suasana Kelas juga berkontribusi pada masalah ini, suasana kelas yang kurang kondusif, seperti penataan ruang yang tidak mendukung atau suhu ruangan yang tidak nyaman, dapat mempengaruhi konsentrasi anak. Selanjutnya ada Faktor Psikologis dan Emosional, stres dan kecemasan merupakan  problematik  anak-anak yang mengalami stres atau kecemasan, baik yang bersumber dari rumah, lingkungan sosial, atau sekolah, cenderung sulit untuk berkonsentrasi.
Kurangnya Motivasi merupakan problematik selanjutnya yang berpengaruh pada anak-anak yang tidak menemukan motivasi dalam pembelajaran atau tidak tertarik dengan materi yang diajarkan cenderung lebih sulit untuk berkonsentrasi. Faktor Kesehatan adalah faktor ketiga yang berkontribusi dalam masalah ini, kurangnya waktu tidur atau kelelahan fisik dapat mengurangi kemampuan anak untuk fokus. dan juga nutrisi pola makan yang buruk atau kekurangan gizi tertentu , seperti zat besi, dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan konsentrasi anak. Faktor Individual merupakan faktor ke-empat yang berkontribusi pada masalah ini. Gangguan Pemusatan Perhatian (ADHD) adalah salah satu problematik faktor individual, anak-anak dengan ADHD atau gangguan sejenis memiliki kesulitan khusus dalam mempertahankan perhatian dalam jangka waktu yang lama.
Gaya Belajar juga berpengaruh pada faktor individual, karena setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Metode pengajaran yang tidak sesuai dengan gaya belajar anak dapat membuat mereka kesulitan untuk fokus. Faktor Teknologi merupakan faktor kelima yang juga berkontribusi dalam masalah ini. Paparan berlebihan terhadap gadget dan media digital dapat mengurangi rentang perhatian anak, dan kecanduan terhadap video game atau aplikasi tertentu adalah salah satu problematik yang dapat mengalihkan perhatian anak dari kegiatan belajar. Solusi untuk Meningkatkan Konsentrasi Anak untuk mengatasi masalah rendahnya konsentrasi, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif meminimalkan kebisingan, memastikan kenyamanan suhu ruangan, dan menata ruang kelas agar menarik dan nyaman bagi anak-anak.
- Pendekatan Individual: Menyediakan dukungan tambahan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan khusus, seperti bimbingan konseling atau program intervensi.
- Penggunaan Metode Pengajaran yang Variatif: Menggunakan berbagai metode pengajaran yang menarik dan interaktif untuk menjaga minat dan perhatian anak.
- Pemberian Motivasi dan Penguatan Positif: Memberikan penghargaan dan pujian untuk usaha dan prestasi anak, serta membantu mereka menemukan minat dalam pembelajaran.
- Pembatasan Penggunaan Gadget: Mengatur waktu penggunaan gadget dan memastikan anak-anak memiliki cukup waktu untuk aktivitas fisik dan tidur yang cukup.
- Keterlibatan Orang Tua: Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak dan memastikan mereka mendapatkan dukungan yang diperlukan di rumah.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara guru, orang tua, dan lingkungan, diharapkan konsentrasi peserta didik MI Nurul Ulum dapat tersampaikan dan memahamkan peserta didik secara efektif.
