Panti Asuhan Nurul Hadi terletak di Dusun Trajeng, Desa Pakisjajar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, merupakan sebuah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang menaungi anak yatim piatu yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia.
Jenjang SD, SMP, SMA, hingga kuliah dapat ditemukan di Panti Asuhan Nurul Hadi. Anak-anak tersebut memiliki berbagai minat dan hobi. Salah satu minat dan hobi mereka yaitu menanam dan memasak.
"Anak-anak disini memang suka menanam dan memasak, sekiranya jika kegiatan tersebut dimasukan akan sangat berguna bagi mereka." perjelas mas Edwin, Pengurus Panti Asuhan Nurul Hadi.
Dilandaskan pada minat dan hobi mereka, maka tim Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Gelombang 2 Kelompok 61 Tahun 2023 mengusung kegiatan pengembangan karakter berdasarkan hal tersebut. Kegiatan PMM ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian UMM
Kegiatan tersebut bernama "Gapai Sejuta Cita" yang mengusung 3 topik utama di dalamnya yaitu kesehatan mental, kesehatan tulang belakang, serta kecerdasan finansial. Tim PMM UMM yang beranggotakan Rachel Ba’azzahra Noorlaela, Kiagus Muhammad Fathan, Tsabitah Zhafira, Ilhaamaal Yazid, dan Cici Farida Ahmad Putri mengusung 3 topik tersebut.
Ketiga topik tersebut diambil berlandaskan rumpun ilmu dari anggota tim PMM UMM yaitu Psikologi, Fisioterapi dan Manajemen. Urgensi diangkatnya 3 topik tersebut didasarkan pada kebutuhan ilmu dasar untuk kesejahteraan hidup mereka di masa depan.
Tak hanya materi yang diberikan untuk pengembangan karakter, namun praktek untuk mengimplementasikannya pun diberikan. Kewirausahaan menjadi topik praktik untuk menunjang pengembangan karakter. Hal tersebut diselenggarakan berdasarkan saran dari Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Ibu Dr. Ir. Aniek Iriany M.P.
Program yang diusung yaitu budidaya kangkung dan selada melalui metode hidroponik serta memproduksi kue pancake untuk dijual ke masyarakat. Dengan budidaya hidroponik serta pengolahan pancake dapat diharapkan realisasi dalam pengembangan diri serta investasi untuk masa depan mereka.
Sebelum dilaksanakannya kegiatan Gapai Sejuta Cita, anak-anak di panti asuhan tersebut mendapatkan fasilitas yang kurang memadai untuk mengembangkan diri. "Disini jarang sekali ada yang mau menyumbangkan waktu serta ilmunya disini" perjelas Hj. Nur Walinah, Ketua Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Nurul Hadi.