Mohon tunggu...
ilga permata
ilga permata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dapatkah Kita Menjadi Pelari Maraton?

25 Oktober 2017   20:57 Diperbarui: 25 Oktober 2017   21:08 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://suryakabar.com/

- Otot intercostals eksternal, fungsinya penarikan napas.

- Otot intercostals internal, fungsinya pembuangan napas.

Menurut penulis semua orang bisa menjadi pelari yang handal, karena pasalnya tidak ada yang mustahil jika kita mau berlatih secara terus menerus. apalagi berlari adalah olahraga yang mudah dilakukan dan tidak diperlukan biaya yang begitu banyak, karena lari maraton tidak melulu di lapangan khusus, di jalan raya pun kita bisa melakukan lari maraton. Lari adalah cara yang sangat baik mempertahankan kebugaran fisik, mental maupun emosional kita. Di Amerika, Kanada dan negara lain yang mengalami musim dingin, kebiasaan lari maraton merupakan olahraga favorit.

Melihat mereka yang melakukan aktivitas ini siang hari di tengah terik matahari, apalagi menjelang musim dingin dan mereka melakukannya dimana saja. dan tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan olahraga ini berisiko cukup tinggi bahkan bisa membawa pada kematian, tetapi tenang saja karena penelitian yang dilakukan pada 750.000 pelari maraton di Inggris menunjukkan, risiko kematiannya hanya kurang 1 dari 100.000 pelari. maka dari itu, resiko kematian yang dimiliki oleh kegiatan maraton lebih kecil dibanding resiko kematian dari penyakit diabetes, bahkan ada yang mengatakan lebih berisiko kematian tinggi duduk di depan televisi daripada lari maraton, dan lain sebagainya.

Kematiannya pun selain dikaitkan dengan jantung, hiponatremi, kadar natrium yang rendah dalam darah adalah karena terlalu banyak minum saat kita berlari. Kalau seorang pelari maraton minum terlalu banyak, air juga akan kembali dikeluarkan di antaranya melalui keringat dari kulitnya dan berakibat natrium yang berada di dalam tubuh akan keluar bersama dengan keringat dari pori - pori.

Maka menurut penulis, semua orang bisa melakukan lari maraton yaitu ajang berlari jarak jauh sepanjang 42,195 km yang dapat ditempuh sebagai lomba di jalan raya maupun luar jalan raya, dan perlu diingat bahwa lari maraton tidak ada kaitannya dengan lari sprint karena lari sprint adalah lari dengan lintasan yang tidak sebegitu panjang dengan maraton, tetapi pelari dituntut berlari dengan kecepatan maksimum sedangkan lari maraton tidak dituntut kecepatannya, yang terpenting pada lari maraton adalah kestabilan kecepatan dalam berlari.

Karena memiliki angka kematian yang kecil dan lari maraton sangat berguna bagi kebugaran jasmani kita, maka penulis yakin bahwa semua orang yang bukan pelari maraton juga bisa. Berguna bagi kebugaran dan kesehatan jasmani karena maraton memiliki manfaat. Seperti olahraga lainnya, olahraga ini dapat menurunkan risiko beberapa penyakit seperti kardiovaskuler, yaitu serangan jantung, stroke, hipertensi, dan lain - lain. Lari jika dilakukan beberapa kali dalam seminggu juga menurunkan risiko diabetes, patah tulang, Insomnia, dementia, Alzheimer. Tak hanya itu. Lari membuat Anda lebih bahagia, kulit bisa menjadi lebih halus, sendi jadi lebih kuat, penampilan tetap bugar, bahkan bisa membuat risiko kanker menurun, maka kita bisa hidup lebih lama. Seperti yang sudah penulis tulis sebelumnya bahwa sebelum melakukan lari maraton dan menikmati dampak positif dari lari ini diperlukan latihan secara rutin. Jadi, ada beberapa cara agar bisa melakukan lari maraton yaitu :

1. Mulailah dengan berjalan kaki.
Beberapa pemula akan terlalu bersemangat dan berusaha mencoba langsung berlari sehingga merasa kesulitan dan kemudian menyerah. Jika kita terbiasa pasif atau jarang gerak dan tidak terbiasa menjalani hidup aktif, lebih baik kita mulai dengan berjalan untuk membangun stamina tubuh sebelum digunakan untuk berlari. Dimulai untuk berjalan selama 30 menit setiap harinya. Setelah terbiasa dan berjalan selama 30 menit mulai terasa mudah, kita bisa mulai menyertakan lari dalam aktifitas harian.

2.Latihan lari secara rutin 30 menit hingga dua jam.
pemula yang ingin mendapatkan banyak manfaat lari, cukup latihan rutin 30 menit hingga maksimal dua jam. Namun, latihan ini tak bisa dilakukan secara sembarangan, karena harus terprogram dengan baik jika ingin mendapatkan manfaat maksimal. disini pula dituntut komitmen pelari dalam menjalani latihan, jika tidak ada komitmen maka sangat bahaya untuk nanti pada saat lari maraton. dan perlu diingat pada saat Anda lari, jangan pernah mencampurkan latihan lari dengan jalan kaki. Lari yang dicampur dengan jalan kaki dapat membawa sejumlah risiko, yang utamanya adalah melemahkan kekuatan otot. maka dar itu berlari lah terus, karena kekuatan otot meningkat maka kecepatan lari pun bisa bertambah karena jantung dan paru-paru pun juga meningkat kekuatannya. Dampak positif yang lain adalah jika kekuatan otot meningkat, maka saat lari anda tidak akan merasakan nafas terengah-engah dan beban tubuh pun menjadi tidak seberat kalau anda mencampur lari dengan jalan kaki.

3. Lihat kondisi.
Program latihan lari juga bergantung kondisi, kebutuhan, kemampuan, dan tujuan pelari. karena melihat kondisi fisik pelari maka program tidak bersifat mutlak. Selain itu, program latihan lari juga perlu diperbarui dalam jangka waktu tertentu. Disarankan jika kondisi fisik kurang meyakinkan lebih baik berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

3. Kecepatan stabil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun