Mohon tunggu...
Ilfin Nadhir Alamsyah
Ilfin Nadhir Alamsyah Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi / Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Menulis membuat aku berfikir, dengan berfikir membuat aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Penguasaan Digital, Perlukah Bagi Kita di Tahun 2022?

31 Desember 2021   23:24 Diperbarui: 1 Januari 2022   08:18 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar 3D teknologi (sumber:ekonomi bisnis.com) 

Di era disrupsi teknologi, sosial, dan ekonomi saat ini, banyak bermunculan media digital yang semakin hari semakin tidak bisa ditebak. Terutama perkembangan digitalisasi sendiri di negara Indonesia. Kita tahu bahwa penduduk Indonesia dari penjuru Sabang sampai Merauke masih terdapat beberapa orang yang belum melek digital. Namun, itu hanya beberapa persen dari 80% yang sudah mulai melek digital. Artinya kemajuan digitalisasi di Indonesia sudah hampir 100% tersampaikan. Pun penguasaan digital bagi kita adalah hal yang tidak bisa ditinggalkan. Artinya,  menguasai serta memahami media digital adalah fardhu ain, kewajiban yang diharuskan. 

 Banyak dari kita saat ini mulai elok dalam mengembangakan digital. Bukan sekadar menguasai, tetapi merintis serta menciptakan. Apalagi kita sebagai kaum terpelajar (educated people) yang masih memiliki ciri khas yang ideal di dalam akal pikiran kita. Ketabrak dengan perkembangan zaman yang selalu melonjak saat ini, tentu seharusnya lebih lincah lagi dalam menilik perkembangan digitalisasi di era super smart society ( society 0.5)  ini. Karena perkembangan digitalisasi di negara Indonesia sendiri bukan semata-mata sebagai penunjang untuk mengikuti arus pergerakan zaman yang semakin kesini semakin canggih. Namun, hal itu juga sebagai acuan serta pandangan sumber daya manusia yang ada di dalam negara Indonesia.

Dari maksud di atas kita tilik sejenak mengenai urgensi digitalisasi bagi mahasiswa, pelajar, dan masyarakat  secara spesifik. Ya, urgensi dari menguasai digital bagi kita adalah;

1). Untuk Pemenuh Stabilitas Pendidikan.

Kita tahu, setelah beberapa bulan lalu negara Indonesia dilanda virus covid-19. Adanya keadaan seperti itu membuat kaum terpelajar terpontang-panting dalam menjalani proses belajar mengajar. Akan tetapi, dengan adanya teknologi digital, inovasi baru tercipta secara serentak. Bahkan 95% pendidikan di Indonesia beralih mengunakan media digital untuk proses belajar mengajar. Perubahan secara besar-besaran itu terjadi secara drastis dan konstan. Maka tidak salah  pada paragraf awal kita sudah memasuki era disrupsi teknologi. Jika ketinggalan sejangkal saja tentu pengaruh buruk akan terjadi. Contonya; keterlambatan berkembang, keterlambatan berfikir, dan keterlambatan belajar secara cerdas. Dikarenakan media digital yang saat ini kita gunakan tidak lain sebagai multifungsi dalam segala hal.

 Dari situ kita tahu bahwa media digital yang kita gunakan mampu sebagai alat untuk pencerdas penduduk Indonesia. Pasalnya, hal itu berkaitan dengan stabilnya proses belajar mengajar di Indonesia sendiri. Jika tidak ada media digital, lantas dengan adanya musibah besar-besaran tersebut mampukah kita tetap mempertahankan esensi pendidikan? Maka kesimpulanya kebermanfaatan media digital tidak bisa diragukan lagi, apalagi kita  sudah mulai memasuki tahun 2022, sedikit melangkah akan masuk ke era emas. Kemungkinan pendidikan di era generasi emas esok jauh diluar nalar yang kita bayangkan saat ini.

2). Eksistensi Penduduk Setelah Esensi Terpenuhi 

Selain pemenuh kebutuhan belajar mengajar, ada hal lain dari perspektif sosial sangat diperlukan. Apakah itu? yakni eksistensi kita sebagai penduduk negara Indonesia yang memiliki kualitas SDM yang mumpuni. Kita tahu bahwa kita sudah mulai hidup pada zaman yang penuh dengan perlombaan, baik dari segi teknologi, sosial, budaya, dan ekonomi. Dengan memahami dan lincah digital, kita sebagai penduduk yang menjadi kebanggaan negara mampu bersaing dan saling berlomba-lomba untuk menunjukan eksistensi kita sendiri setelah esensi terpenuhi. Yang berarti, di dalam negara terdapat penduduk yang berpotensi disetiap bidang masing-masing guna memperkenalkan grand design penduduk Indonesia akan keberagaman potensi dan keahlihan. 

Hal itu guna memperkaya citra perspektif warga negara asing dalam melihat dan meninjau negara Indonesia. Imbasnya adalah kepercayaan negara asing dalam bermitra baik dalam segi teknologi, budaya, ekonomi, keilmuan, dan lain sebagainya. Maka konsekuensinya digitalisasi dalam pencapaian eksistensi di Indonesia sangat diperlukan agar mampu terjamah oleh seluruh manusia diseluruh dunia. apalagi kita juga memahami bahwa setiap negara semakin kesini semakin menunjukan eksistensinya sebagai negara yang baik. Terlebih dalam penunjang grand design negara tersebut.

3). Penguat Ekonomi Negara (Country Economy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun