Mohon tunggu...
Ila Hidatilah
Ila Hidatilah Mohon Tunggu... Kantor Hukum

Berminat dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menulis dengan Bergabung dalam Pelatihan "Jurnalisme Berkebangsaan"

26 Juni 2023   13:51 Diperbarui: 26 Juni 2023   13:59 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital ini, dengan begitu masifnya perkembangan teknologi informasi memungkinkan kita untuk mengakses belantara informasi dengan sangat mudah. Beragam informasi yang tersaji dalam media khususnya media elektronik dan media sosial tidak menjamin bahwa informasi yang disajikan tersebut merupakan informasi yang faktual. Banyak informasi serta konten menyesatkan dan bersifat hoax yang merugikan masyarakat diciptakan oleh para kreator konten atau berita semata hanya untuk meningkatkan jumlah viewer dan mengabaikan dampak negatif yang ditimbulkan dari pemberitaan yang jauh dari data dan fakta yang dapat dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tanpa bermaksud bersikap skepstis dan apatis terhadap perkembangan teknologi informasi, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi telah membawa pergeseran terhadap cara menyajikan berita oleh media. Berita yang bersifat clickbait atau berita yang bersifat hoax seolah telah dinormalisasi merupakan bagian dari strategi untuk meraup jumlah pembaca dalam media online. Padahal berita-berita semacam itu jauh dari kaidah jurnalistik yang menekankan penyajian berita berdasarkan fakta yang benar.

Di tengah gempuran arus informasi yang masif tersebut, saya sebagai bagian dari masyarakat yang dalam hal ini selaku penikmat atau pihak yang memanfaatkan berita atau konten di media sosial sebagai sumber informasi tentunya harus memiliki kesadaran sendiri memiliki filter untuk membaca berita yang berkualitas agar terhindar dari berita hoax atau berita yang bersifat klickbait. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan selalu membaca informasi dari media mainstream yang telah terpercaya.

Kemajuan teknologi informasi yang terjadi dewasa ini telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal pengembangan diri. Pola yang tercipta saat ini, masyarakat tidak hanya sekedar menjadi objek atau penikmat berita saja, namun lebih jauh dari itu masyarakat dapat menjasi jurnalis dan berperan sebagai pembuat atau kreator dari berita atau konten itu sendiri. Saat ini banyak media mainstream yang memberi ruang pada masyarakat untuk menuangkan ide dalam bentuk berita dengan topik yang beragam sesuai dengan minatnya, baik berita dalam bentuk hardnews, feature maupun storytelling. Salah satu yang dapat masyarakat manfaatkan adalah Kompasiana yang merupakan salah satu platform blog dan publikasi online yang dikembangkan oleh Kompas Cyber Media sejak 22 Oktober 2008. Platform Kompasiana memberi ruang bagi masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Kompasioner dapat membuat konten menulis atau memberikan informasi yang dikuasainya.

Menjadi seorang jurnalis / blogger harus mampu menyajikan tulisan atau konten yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pembuat konten agar terhindar dari informasi yang tidak faktual dan bersifat negatif yang menyesatkan. Untuk itu diperlukan pengetahuan dasar-dasar jurnalistik agar dapat menulis secara baik dan benar.

Saya pribadi merasa beruntung dapat terhubung dan berkesempatan untuk menjadi bagian dari salah satu program bernama Jurnalisme Berkebangsaan. Program Jurnalisme Berkebangsaan batch 10 yang penulis ikuti ini diadakan oleh Kompas Gramedia bekerjasama dengan Kognisi Id dan Jabar Digital Service dibuat untuk peserta yang mempunyai minat belajar dan berkontribusi langsung untuk membuat konten kreasi yang positif di Indonesia. Dengan mengikuti program ini, setiap peserta berkesempatan untuk belajar bersama para ahli dan praktisi Kompas Gramedia, sehingga nantinya output yang dihasilkan kepada peserta adalah tumbuhnya pemahaman peserta dalam kreasi konten dan jurnalisme berdasarkan nilai kebangsaan.

Saya merasa penting untuk berbagi pengalaman selama mengikuti program Jurnalisme Berkebangsaan ini agar pembaca dapat mengetahui manfaat yang didapatkan dari mengikuti program ini. Program ini menawarkan "Pelatihan Jurnalisme Berbasis Data". Program Jurnalisme Berkebangsaan telah secara signifikan meningkatkan skill menulis saya, terutama menulis artikel dengan berbasis data yang dapat meningkatkan kualitas tulisan saya.

Program pelatihan Jurnalisme Berkebangsaan dilakukan kurang lebih selama satu bulan. Rangkaian kegiatan pertama yang diikuti adalah sesi onboarding. Pada tahapan ini diberikan gambaran secara terperinci mengenai program-program yang akan diikuti selama sesi berlangsung. Pada tahapan awal ini peserta diberi kesempatan untuk memilih dua dari tiga jenis kursus yang diadakan oleh Kognisi Id, yaitu kursus "Bagaimana Caranya Menulis Seperti Wartawan", Menciptakan Konten Kreatif dan Memperluas Jangkauan Bisnis Melalui Blog" dan terakhir "Membuat Storytelling sesuai Kaidah Jurnalistik untuk Konten Kreator".

Pada sesi pengambilan kursus ini, saya mengambil kursus "Bagaimana Caranya Menulis Seperti Wartawan" dan kursus Menciptakan Konten Kreatif dan Memperluas Jangkauan Bisnis Melalui Blog". Hal yang paling menyenangkan adalah peserta berkesempatan untuk mengikuti kursus tanpa membayar atau gratis dengan terlebih dahulu memasukan kode yang telah diberikan panitia. Banyak pelajaran penting yang didapatkan pada sesi ini. Saya menjadi memahami bagaimana teknik menulis yang baik dan kaidah-kaidah jurnalistik yang harus dipedomani dalam menulis. Selain itu, saya menjadi memahami cara menjadi blogger, mengerti cara agar blog dapat dioptimasi untuk pengembangan bisnis.

Sesi selanjutnya yang dapat diikuti oleh peserta adalah berupa sesi kolaboratif komunitas. Pada sesi ini peserta diberikan pelatihan secara daring mengenai "Dari Angka ke Kata : Mengulas Teknik Pengolahan Data untuk Tulisan Jurnalistik".  Pada sesi ini peserta diberi tantangan atau Beraksi Challenge 1 (Belajar dan Berkreasi) untuk membuat konten dalam bentuk tulisan atau video mengenai isu masalah sosial di Jawa Barat dengan berbasis data yang diambil dari laman opendata Provinsi Jawa Barat, dengan pilihan skema dimuat dalam kompansiana atau di reels instragram.

Sesi selanjutnya adalah sesi mentoring dengan tema "Jurnalisme Data: Yuk Ciptakan Berita Berbasis Fakta". Pada sesi ini peserta diberikan pelajaran mengenai cara membuat berita berdasarkan data dan fakta. Setelah mengikuti sesi mentoring ini peserta diberi tantangan berupa Beraksi Challenge 2 untuk mengulas mengenai pelatihan yang telah dijalani, kegiatan sesi-sesi yang telah berjalan, atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan program Jurnalisme Berkebangsaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun