Mohon tunggu...
Iksa Nuraini
Iksa Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menggambar

Milik-MU Milik-Ku juga, Milik-ku ya Milik-ku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Masalah yang Dihadapi Masyarakat dalam Budidaya Tanaman Kakao di Desa Salujambu

8 Juni 2021   17:07 Diperbarui: 8 Juni 2021   17:15 2582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

oleh : Hastija (Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah di IAIN PALOPO)

Opini : Pertanian merupakan komponen utama yang menompang kehidupan di pedesaan. Namun demikian peranan sektor pertanian secara keseluruhan tidak berkembang sehingga belum berhasil mengangkat posisi petani pada tingkat sejahtera seperti yang diharapkan. Peranan sektor pertanian dihadapkan pada berbagai permasalahan sejalan dengan pengembangan perekonomian pedesaan.

Misalnya tanaman kakao yang merupakan salah-satu tanaman yang juga memiliki peran penting bagi perekonomian masyarakat khususnya bagi masyarakat di desa Salujambu Kecamatan Lamasi Kab. luwu Sulawesi Selatan. Selain petani padi dan jagung, sebagian masyarakat meningkatkan perekonomiannya dengan bertani kakao.

Sebagai salah satu primadona perkebunan, kakao memiliki peran potensial bagi perekonomian nasional. Sejauh ini Indonesia masih menjadi pelaku industri kakao dunia. Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia.

Peluang usaha budidaya kakao memang bisa dikatakan sangat menjanjikan. Sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk membudidayakan tanaman kakao tak terkecuali masyarakat di desa Salujambu.. Sebab tanaman kakao ini banyak di cari dan dibutuhkan oleh berbagai industri makanan sebagai bahan utamanya.

Tanaman kakao ini dapat di olah menjadi berbagai jenis makanan mulai dari cokelat, wafer, agar-agar, bubuk es krim cokelat dan lainnya. Meski rasa biji kakao aslinya pahit namun jika sudah diolah akan terasa sangat manis.

Namun, permasalahan yang kerap dihadapi petani kakao di wilayah Kab. Luwu desa Salujambu adalah rendah kualitas SDM dari aspek pengetahuan,ketermpilan maupun permodalan,kondisi tanaman yang sudah tua, serangan hama, penggerek buah kakao (PBK), penyakit busuk buah Phytophthora palmivora dan penyakit VSD,keterbatasan penyuluhan dan pembinaan terhadap petani.

Di samping itu permasalahan lainnya adalah beberapa areal produksi yang kadang tergenang banjir pada saat musim hujan sehingga banyak tanaman yang tidak dapat berproduksi bahkan mati. Kondisi tersebut menyebabkan produksi hasil kakao mengalami penurunan  yang cukup drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Oleh sebab itu diperlukan kebijakan pemerintah dalam peningkatan produktivitas kakao melalui perluasan areal pertanaman, rehabilitasi kebun dengan menggunakan bibit unggul dan peremajaan kebun yang sudah tua dan rusak,peningkatan upaya pengendalian hama penyakit pada tanaman kakao,peningkatan kualitas SDM petani kakao dari sisi budidaya dan inovasi produk,peningkatan infrastruktur pendukung ,pengembangan industri pengolahan hasil mulai dari hulu sampai hilir,pengembangan sub sistem penunjang agribisnis kakao yang meliputi bidang usaha pengadaan sarana produksi, kelembagaan petani dan lembaga keuangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun