Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Buang Sampah Sembarangan di Pantai Malang Selatan ini Bakal Didenda 100 Ribu Rupiah

18 Desember 2019   08:45 Diperbarui: 18 Desember 2019   16:13 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah pantai dengan air tenang dan dikelilingi bukit hijau tampak di depan mata. Saking tenangnya air, suara ombak yang terdengar dari garis pantai di dekatnya tak terdengar. Sungguh, sebuah surga dunia yang bisa saya rasakan. Tanpa pikir panjang, saya segera memejamkan mata dan membayangkan nikmatnya sepoi angin yang berembus.

Tenang dan menghanyutkan, Itulah saya, Maaf, cukup memaksa, hehehe. - Dokpri
Tenang dan menghanyutkan, Itulah saya, Maaf, cukup memaksa, hehehe. - Dokpri
Suasana pantai masih sepi. Hanya beberapa pengunjung saja yang tampak berfoto di sebuah pohon yang telah tergerus air laut. Tenangnya air di pantai ini bisa jadi lantaran ia tertutup oleh dua bukit besar yang menjadi teluk dari gugusan pantai ini. Bukit itu menghalangi hempasan ombak pantai selatan yang cukup ganas.

Kalau saja saya tidak ingat akan mengunjungi pantai lainnya, bisa jadi saya bisa ketiduran di sini. Makanya, rekan saaya mengajak untuk segera berpindah ke Pantai Gatra. Hanya berjalan sekitar 3 menit, kami tiba di sana. Dan wow....

Langsung bernyanyi lagu-lagu JKT48 dengan latar pasir pantai. - Dokpri
Langsung bernyanyi lagu-lagu JKT48 dengan latar pasir pantai. - Dokpri
Saya sungguh terkesima. Ini seperti di film-film. Saya sampai hampir menitikkan air mata layaknya masuk 10 besar Miss Universe. Pantainya cantik sekali. Meski namanya bukan tiga warna, tetapi tiga kombinasi warna seperti yang saya sebutkan terhampar di batas laut dan darat. Pantai putih kemerahaan berpadu dengan birunya air laut. Benar-benar surga dunia, lebih tepatnya surga Indonesia.

Tanpa pikir panjang, saya langsung melakukan ritual berguling-guling di atas pasir yang indah itu. Dengan menyanyikan lagu JKT48 lagi, saya sampai dilihat orang-orang sekitar saking noraknya. Ah sudahlah. Rekan saya hanya bisa geleng-geleng kepala saat memotret saya. Kapan lagi saya bisa datang di pantai sebagus ini.

Jangan lupa gulung-gulung di pantai . - Dokpri
Jangan lupa gulung-gulung di pantai . - Dokpri
Sambil berguling-guling, saya melihat beberapa pengunjung yang sedang bermain kano di lepas pantai. Ombak di pantai ini memang cukup besar tetapi tak sebesar pantai di Malang Selatan lainnya. Adanya beberapa pulau karang yang menghalanginya membutanya demikian. Walau terlihat menyenangkan, nyali saya tidaklah cukup. Bagaimana kalau saya tiba-tiba terjungkir dan terseret arus laut hingga ke Australia?

Makanya, lebih baik saya memuaskan diri dengan bergulung-gulung di pasir sampai puas. Sampai matahari terbenam dan melupakan menjelajahi pantai lainnya. Untuk sementara ini, Pantai Gatra masih menjadi pantai terbaik yang pernah saya kunjungi.

Gugusan pulaun karang yang membuat air pantai tenang. - Dokpri
Gugusan pulaun karang yang membuat air pantai tenang. - Dokpri
Saya hanya bisa berharap, peraturan tegas bagi pengunjung yang membawa sampah tetap diberlakukan. Kalau perlu dendanya ditambahkan agar mereka bisa lebih berhati-hati dalam membawa sampah plastiknya. Jangan sampai, ketika saya datang ke sini kembali, ternyata peraturan itu telah dilonggarkan dan sampah mulai berceceran. Alasannya, saya tak menemukan satu pun sampah yang tercecer di sana.

Kala saya kembali ke pos jaga untuk pulang, saya pun mengecek barang bawaan saya. Dan untunglah, semua daftar sampah plastik yang saya daftarakan bisa saya bawa lagi. Tidak ada yang lebih menyenangkan selain menikmati alam Indonesia tanpa membuang sampah plastik satu pun di sana.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun