Kadangkala, jika cukup banyak peserta yang tidak memerhatikan pemateri, itu tandanya perlu sedikit ice breaking yang bisa membuat peserta kembali ke laptop. Entah bernyanyi, berjoged, ataupun bertepuk tangan.Â
Walau memang melakukan seminar terutama yang diikuti anak-anak cukup sulit, tapi kalau pemateri tahu ilmunya, segalanya akan berjalan dengan baik. Senakal apapun pesertanya dan semenjengkelkan apapun mereka.
Tak hanya itu, koordinasi antara pemateri dengan pihak sekolah sebelum acara berlangsung juga sangat perlu dilakukan. Pihak sekolah bisa sedikit memberi gambaran mengenai karakter siswa mereka.
Pihak sekolah juga bisa memberikan sedikit saran dan pandangan mengenai hal-hal apa saja yang nantinya membuat peserta nyaman dan tertarik.Â
Biasanya, para pemateri tersebut akan memberikan hadiah jika mereka mampu menjawab pertanyaan dari mereka dengan benar.
Tentu saja, mereka yang menyimak materi dengan seksamalah yang bisa melakukannya. Makanya, motivasi kepada peserta pelatihan sangat diperlukan.
Pengalaman beberapa pemateri dari luar yang datang ke sekolah saya dulu hampir semuanya melakukan kegiatan dengan baik. Walau menghadapi anak-anak SD yang super dan membuat geleng-geleng kepala, tetapi mereka bisa mengendalikan susasana pelatihan atau paparan dengan baik. Mulai dari produk susu, pihak kepolisian, lembaga bimbingan belajar, hingga wartawan yang memberikan pelatihan jurnalistik.
Bahkan, bapak dan ibu polisi yang dirasa garang dan menakutkan malah bisa menaklukan dan mengambil hati siswa-siswi. Materi kesadaran lalu lintas dan pencegahan narkoba bisa dengan apik dibawakan oleh pemateri.
Padahal, dari penuturan sang pemateri, saat itu pertama kalinya mereka memberikan materi tersebut kepada siswa SD.
Guru seperti ini harus terbiasa mengendalikan siswa-siswi dengan kondisi seperti itu. Dulu, ada seorang ibu guru senior yang sudah dipercaya oleh Bapak KS mengemban tugas ini.