Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Hutan Pinus Winong Malang yang Membuat "Baper"

13 Oktober 2018   08:57 Diperbarui: 13 Oktober 2018   19:22 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sudahlah, Bro. Lupakan saja mantan kau itu!"

"Tak usahlah kau terus merundung duka yang teramat sangat. Lebih baik, kita mencari sedikit udara segar. Biarlah, kau jadikan saja pengalaman pahit itu bagian dari hidup Engkau".

Itulah sedikit kalimat yang bisa saya hantarkan kepada rekan pria yang begitu saja diputuskan oleh kekasihnya dan beberapa hari kemudian sang kekasih malah memberi undangan pernikahan. Sadis, sungguh sadis.

Saya tak ingin rekan saya menderita berkepanjangan dan bisa berakhir di tiang gantungan. Maka, agar ia bisa kembali bersemangat, sebuah rencana jalan-jalan pun kami susun. Tak perlu jauh, kami hanya perlu rehat sejenak di sekitar Kota Malang yang kini sedang berdebu.

Tak ada rencana matang untuk menemikan motor yang ia kendarai. Saya sedikit was-was lantaran hatinya sedang galau namun bersikukuh untuk meyetir. Untunglah, ia masih bisa berkonsentrasi penuh. Mulanya, kami hanya iseng menuju daerah sekitar Madyopuro. Daerah pinggiran Kota Malang ini semakin ramai tatkala beberapa jip yang akan mengangkut para pendaki menuju Gunung Bromo dan Semeru mulai berjajar. Ah, andai saja ada sedikit uang, tentu kami akan mencoba sensasi itu. Sayang, dompet kami sedang tipis.

Ia lantas terus memacu motornya ke arah Tumpang. Sebuah kecamatan yang menjadi segitiga emas ini memang kaya akan tempat wisata. Jalanan sunyi ditemani semilir angin membuat pikiran kacau yang semula menghampiri menjadi enyah seketika. Tapi, itu tak lama.

Terlalu Sadis Caramu

Menjadikan Diriku

Pelampiasan Cintamu

Saya bisa mendengar ia bernyanyi lagu yang sungguh saya kenal. Sempat takut kalau tiba-tiba ia akan melakukan hal yang kurang berkenan, ketakutan saya pun sirna. Ia lantas tertawa terbahak-bahak tanpa sebab. Ah, mungkin dia sedang depresi ringan. Biarlah, rasa sakit itu ia keluarkan.

Kamipun lantas berhenti di sebuah pertigaan. Kala saya menanyakan ke mana kami akan berlabuh, ia hanya menggeleng. Benar-benar perjalanan tanpa arah. Sembari bingung memutuskan akan menuju arah mana, ia pun memilih menggeber motornya menuju arah Kecamatan Wajak. Mungkin, di sana ada tempat yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun