Drum, Simbol Kebebasan dan Energi
Dari sekadar instrumen pengiring, kini drum menjadi pusat perhatian dalam pendidikan musik anak. Berdasarkan suatu penelitian, ternyata mengikuti les drum maupun drum band, baik di sekolah musik, sekolah umum, maupun secara privat di rumah berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Tren ini bukan tanpa alasan. Di tengah era digital yang serba cepat, banyak anak mencari wadah ekspresi yang nyata dan energik, bukan sekadar lewat layar gadget. Drum menawarkan hal itu: kebebasan berekspresi, pelepasan emosi, dan kesenangan dalam belajar musik.
Les Drum Menjadi Pilihan Menarik
Tren media sosial juga berperan besar dalam perkembangan les drum. Banyak musisi muda dan guru drum membagikan konten edukatif yang seru, seperti tantangan ritme, duet drum, hingga remix beat populer membuat drum terasa keren, modern, dan dekat dengan dunia anak muda.
Banyak orangtua juga melihat drum sebagai cara positif untuk menyalurkan energi anak yang aktif, terutama di usia 7–12 tahun, saat mereka sedang gemar mengeksplorasi diri dan mencari jati diri.
Kenapa Drum Jadi Pilihan Favorit Anak?
1. Ekspresif dan menyenangkan.
Drum memungkinkan anak menyalurkan emosi dengan cara positif. Mereka bisa “berbicara” lewat ritme, dari ketukan lembut hingga pukulan kuat yang penuh semangat dan dinamis.
2. Melatih fokus dan koordinasi.