Mohon tunggu...
M Riski
M Riski Mohon Tunggu... Penerjemah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penakluk Badai

21 November 2021   08:34 Diperbarui: 21 November 2021   08:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama setelah menikah aku menunaikan ibadah haji ketanah suci mekah dengan istri dan mertuaku dan salain menunaikan haji aku juga menimba ilmu baru di sana (mekah). Aku mempelai berbagai ilmu agama terutama ilmu tentang hadist rosul yang sudah ku gemari sejak kecil.namun terkadang perjalan hidup dan takdir tidak ada yang mengetahui nya. Setelah aku bermukim aku diam di tanah suci mekah aku di beri karunia anak oleh Alloh SWT yang ku beri nama abdulah. 

Namun istriku mengalamatkan sakit yang sangat parah hingga akhirnya istriku meninggal dunia dan 40 hari kemudian putraku menyusul ibundanya berpulang ke rahmatullah dan sangat begitu hancur hatiku sebagai orang tua yang harus kehilangan anak dan istrinya. Salah satu penghibur untuk ku pada saat itu adalah aku melakukan thawaf dan ibadah lainya yang nyaris tidak pernah aku hentikan. Dan aku juga memiliki sahabat sejati yaitu kitab kitabkitab. Hingga pada akhirnya aku meninggalkan tanah mekah dan kembali ke tanah air bersama mertuaku.

Karna keilmuan ku yang sudah di anggap mumpuni aku di percaya untuk mengajar di masjidil haram bersama tujuh ulama Indonesia yang di antara lainnya Syekh Nawawi al-batani dan Syekh anmad khatib al-minakabawi

Pada tahun 1325H/1899 aku menikahi seorang perempuan yang bernama Khadijah putri kiai romli dari kediri. Setelah menikah aku kembali ketanah air dan mendirikan pesantren yang ku beri nama tebuireng dan memiliki 28 santri. Dua tahun setelah mendiri kan pesantren lagi lagi Alloh menguji ku dengan mengambil istri ku Khadijah. Lalu aku menikah lagi dengan nyai Musyaroroh dan di karunia 4 anak. 

Setelah mendapatkan beberapa masukan dari para kiai pengurus pesantren dan mendapatkan arahan dari guruku.aku mendirikan organisasi nahdlatul ulama (NU) yang berdiri pada tahun 16 Rajab 1344H atau bertepatan dengan 31 Januari 1962M dan aku ditunjuk sebagai rois akbar. 

Lalu disitu dimana zaman penjajahan di mulai aku di beri anugrah yaitu bintang jasa tapi ayah ku menolaknya dengan tegas di karenakan bahwa apa yang dilakukan Belanda hanya intrik politik semata untuk menundukkan sikap kritis dan perjuangan para kiai pesantren dalam melawan penjajah. Pada masa penjajahan Belanda aku juga melakukan fatwa jihad dan fatwa haram yang pergi ke tanah Suci dengan menaiki kapal belanda. 

Untuk menyelamatkan Indonesia aku dan para kiai mengeluarkan resolusi jihad untuk melawan pasukan Belanda dan Sekutu. Resolusi jihad yang ditandatangani di Surabaya tersebut mampu membangkitkan spirit perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Pada waktu selanjutnya, fatwa jihad itu memunculkan gerakan perlawanan di mana-mana terhadap tentara Belanda dan sekutu.Salah satu yang terbesar dan heroik, yakni pertempuran di Surabaya oleh arek-arek Suroboyo, pada 10 November 1945.

KH Hasyim Asy'ari wafat pada 25 Juli 1947. Jenazahnya dikebumikan di Pesantren Tebuireng Jombang.Satu dari sekian banyak kontribusi besar KH Hasyim Asy'ari terhadap bangsa Indonesia, yakni menyatukan dua kubu yang berseteru untuk menentukan dasar Negara Indonesia yang baru lahir.Atas petunjuk KH Hasyim 

Asy'ari, para ulama yang terbelah menjadi dua kubu dalam menentukan dasar Negara Indonesia, akhirnya menyepakati penghapusan tujuh kata pada Piagam Jakarta.

Penghapusan tujuh kata pada Piagam Jakarta tersebut, selain menghentikan polemik dasar negara, juga menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Atas jasanya semasa hidup terhadap negara, Hadhratusy Syeikh Hasyim Asy'ari ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 17 November 1964.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun