Mohon tunggu...
Ikhwanudin
Ikhwanudin Mohon Tunggu... lainnya -

anak manusia tidak pernah berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hubungan Merapi, Ulama-Tokoh Agama, Gayus, Pemerintah-Penjajah..

24 Januari 2011   13:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sejenak melepas penatnya hari, biar tambah penat dan pening diri ini, mari bersama mencoba merenungkan kembali peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di negeri  "jamrud Khatulistiwa" akhir-akhir ini:

1. kapan pemimpin negeri ini bangun dari tidur siangnya yang panjang?, Gunung Merapi di tanah Jawi mengamuk untuk kesekian kali, amukan kali ini lebih mencekam dan menimbulkan malapetaka yang ttidak terperi. siapa yang tidak merasa ngeri? ketika amukannya mengakibatkan ribuan warga menjadi pengungsi untuk menyelamatkan diri? jerit ketakutan dan wajah-wajah kelaparan menghiasi layar tivi... satu pertanyaan saja yang perlu dimunculkan saat ini... kapan pemimpin negeri ini singsingkan lengan dan berdiri memimpin rakyat untuk meraih mimpi kembali pasca erupsi merapi ini?

2. selesai Merapi, Banjir Lahar dingin ternyata menjadi bahaya tersembunyi... bahaya yang sebenarnya jauh lebih mengerikan. pada saat ini saya kemudian menjadi sadar dan menjadi masuk akal juga mengapa: a) Candi Borobudur sempat terkubur, pikir saya, jangan-jangan ini dikarenakan dahsatnya letusan merapi dulu sehingga mampu mengubur candi yang konon berda di tengah danau, dan danau itu otomatis merupakan 'akhir' aliran sungai. (apalagi kali putih di Magelang itu konon 'dipaksakan' menjadi aliran baru dengan membuat potongan  aliran lama yang disebut dengan sungai purba. b) jangan-jangan pula kalau kerajaan Mataram Lama yang kemudian pindah ke Kediri itu memang 'dipaksa' relokasi (seperti penduduk wedi ombo yang dijadikan danau) oleh kekuasaan Tuhan! kok bisa??  ketika melihat kondisi kali code pasca Merapi Meletus, baru terpikirkan juga kenapa harus pindah!!! andaikata tidak ada alat pengkeruk lahar dingin di kali code saat ini, barangkali perkampungan sekitar kali code itu sudah tinggal nama karena sudah terkubur oleh lahar dingin merapi. dan ini menemukan korelasi dengan candi yang ditemukan area kampus UII, kok bisa terkubur? ah .. jangan-jangan ini kerjaan gunung merapi juga nich.. c) kenapa perang diponegoro segera meletus pasca merapi _letusan merapi tahun 1822, http://teknologi.vivanews.com/news/read/185464-sejarah-letusan-merapi, dan perang Diponegoro berlangsung sejak tahun 1825-1830..mungkinkah perang itu terjadi karena anggapan perlawanan terhadap 'pemerintah' saat 'harus' dimulai dengan isyarat merapi? dan nyatanya. walaupun tidak berhasil mengusir penjajah, ternyata Perang diponegoro yang cuma sebentar itu berhasil membuat kerugian VOC/Belanda dengan jumlah terbesar sepanjang sejarah menjajah Nusantara (bandingkan dengan perang Aceh, Pattimura, dll)... dan jangan lupa, perang Diponegoro itu seriang disebut "perang sabil", karena dukungan kaum ulama terhadap Pangeran Diponegoro

3. masih hangat di media massa tentang GAYUS, saya kadang terlintas, coba Gayus bisa 'mengkorup' bencana yang diberikan Tuhan, wah... letusan Gunung Merapi kayaknya gak bakalan separah ini deh. sayang sekali, gayus tidak mampu 'mengkorup' kuasa Tuhan.. :D. Gayus itu seperti penjajah yang menghisap 'darah' rakyat demi kepentingan pribadi deh kayaknya.. berapa kerugia negara (baca: rakyat), hmm.. terbesar sepanjang sejarah korupi yang diketahui

4. kau berbuat kau yang (harusnya) bertanggungjawab, pemuka agama yang notabene memperingatkan tanpa ada misi tersembunyipun dimaknai pro pemerintah sebagai sebuah gerakan 'bawah tanah' untuk menggalang suara jelang pemilu yang masih lama diadakan_2014..., saya komentari: paranoid sekali? kalopun benar, memangnya kenapa sih? apa tidak boleh mengkritik (dan itu benar) dengan maksud mencari suara di pemilu yang akan datang? saya rasa sah-sah saja kalau semua tokoh agama itu mengkritik dan kemudian dipemilu akan datang mencalonkan diri jadi presiden.. ah, mengkritik pun ternyata menjadi masalah besar ya..?!

5. gotak-gatik-gatuk, ra nyambung yo disambungke... ah, jangan-jangan ini petanda bahwa kini saatnya mereka yang masih cinta tanah air "angkat senjata" bersama melawan nafsu "penjajah" yang demikian menggila!!, kalah-menang gak masalah, yang penting kita bisa meniru perlawanan Pangeran Diponegoro!! apalgi yang kurang? dukungan ulama (tokoh agama) sudah didapatkan, tinggal langkah selanjutnya...

ops.. tiba-tiba saya terbangun dari tidur siang sambil keroncongan menahan lapar, datang ke Warung untuk makan, waduuh.. sambalnya perasaan belum menjadi pedas kembali nih..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun