Mohon tunggu...
ikhsan bang haji
ikhsan bang haji Mohon Tunggu... Lainnya - adalah seorang pegawai desa di Desa Wanayasa

Menyukai menulis dan concern terhadap pemerintahan desa dan gerakan belanja di warung tetangga

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Teleportasi Melalui Lagu

11 Maret 2021   16:12 Diperbarui: 11 Maret 2021   18:36 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Demikian penggalan lirik pada bait pertama, sebuah deskripsi suasana rintik hujan dengan penampakan Pelangi di langit dan itu dirasa "kena banget" dengan kondisi hati si pelantun lagu.

Tulisan ini bukan translator jadi rasanya tak perlu bait perbait diterjemahkan, karena sisi yang hendak diulas bukanlah hanya pada lirik lagu, itu saya serahkan pada audien sendiri untuk berlebay-ria menafsirkan kata demi kata dalam lagu ini.

Kontruksi lagu ini sangat unik, kita dapat menemukan banyak sekali part yang khas dan unusual sepanjang lagu mulai dari intro hingga ending pada lagu ini. Materinya sungguh "penuh" dan variatif. Pendengar akan merasa berpindah-pindah tempat dalam imajinasinya saat mendengar lagu ini.

Ya seperti yang dikatakan di awal, intro mengaskan posisi geografis kita di tanah Sunda yang secara lembut dan setengah sadar lalu dipindahkan ke daratan eropa Ketika lagu ini masuk pada part Chorus/Brigde. Saya sendiri terkejut. (Ashli pake Shod). Tiba-tiba saja tanpa memberi aba-aba secara tanpa sadar lirik lagu membunyikan suara indah pelafalan bahasa Ingris. Saya kira banyak orang sepakat bahwa bunyi bahasa Ingris adalah satu yang terbaik dan enak didengar di telinga.

Pada bait "English" ini si penyanyi curhat abis tentang kehidupan (Cintanya) yang pernah terasa sangat berat dan penuh kebohongan. "My life was so hard and full of lies" begitu katanya.

Saya mungkin ikut membenarkan dan setuju terhadap komentar dari beberapa orang dalam Youtube tentang lagu ini, mereka bilang Evanescence Sunda. Ini dapat diterima sehubungan dengan warna vocal serta arransemen lagu pada bagian ini memang terkesan senada dengan grup Evanescence. Ini sah sebagai sebuah kekayaan vocabulary musik penciptanya. Bahkan pada bagian lain lagu ini telinga saya menangkap "Desert Rose"nya Sting. Ya ini unik menurut saya. Unik dan "Ngenaheun" kata kata orang Sunda.

Belum habis sampai di sana, kontruksi lagu ini seolah sengaja dibuat penuh kejutan. Ibarat film Hollywood yang penuh dengan keseruan dari awal hingga akhir, dengan alur cerita yang sulit ditebak dan seringkali "menipu" penonton tetapi sanggup memenuhi ekspektasi kepuasan para penikmatnya. Begitu pula dengan lagu ini, tak sedikitpun menyisakan ruang kosong dari awal hingga akhir. Akan sulit menemukan klimaks di antara kepuasan yang berkepanjangan. Jika dipaksa untuk menemukan puncak dari lagu ini, mungkin kebanyakan orang akan setuju dengan part "orchestra" pada menit 03:11 pada video musik yang diunggah di kanal youtube akun Iman Ulle tersebut.

Pada bagian ini imajinasi saya semakin liar, membayangkan duduk di sebuah kursi Gedung pertunjukan yang besar dan menyaksikan konser musik secara langsung. Sebuah "overlap" yang cukup drastic dan berhasil, mengingat part sebelum itu saya dibuai dengan alunan irama Melayu Sumatra Barat.

Hanya saran, mendengarkan lagu ini jangan mendengarkan direct dari speaker handphone, tetapi pasang audio eksternal atau paling tidak gunakan headset. Agar anda dapat merasakan sensasi unik dalam menikmati lagu secara keseluruhan.

Itu tips gratis!

Kalau harus menarik kesimpulan dan resume atas lagu "Katumbiri" ini, mungkin singkat saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun