Mengelola stres juga berperan dalam menjaga energi selama puasa. Stres yang berlebihan dapat menguras energi dan membuat tubuh lebih cepat merasa lelah. Sebuah penelitian dalam Journal of Behavioral Medicine menunjukkan bahwa praktik meditasi dan teknik pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres serta meningkatkan fokus dan ketahanan selama puasa.
Makan dalam porsi yang wajar juga penting untuk menghindari rasa kantuk setelah berbuka puasa. Makan terlalu banyak dalam waktu singkat dapat menyebabkan kerja sistem pencernaan menjadi lebih berat, yang pada akhirnya dapat mengurangi energi. Studi dalam Appetite Journal menunjukkan bahwa makan dalam porsi kecil tetapi sering lebih efektif dalam menjaga energi dibandingkan dengan makan dalam jumlah besar sekaligus.
Penting juga untuk mendengarkan tubuh dan mengenali tanda-tanda kelelahan. Jika merasa sangat lemas atau pusing, ada baiknya untuk beristirahat sejenak dan tidak memaksakan diri. Tubuh memiliki mekanisme alami untuk memberi tahu kapan ia membutuhkan lebih banyak istirahat atau asupan gizi.
Selain makanan dan pola tidur, menjaga hubungan sosial yang baik selama puasa juga dapat memberikan dorongan energi secara emosional. Berbuka puasa bersama keluarga atau teman dapat meningkatkan semangat dan mengurangi perasaan lelah. Sebuah penelitian dalam Psychological Science menemukan bahwa dukungan sosial yang baik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional selama periode puasa.
Mengatur jadwal aktivitas harian dengan baik juga dapat membantu menghemat energi selama berpuasa. Menghindari pekerjaan berat di siang hari dan mengalokasikan waktu untuk istirahat sejenak dapat membuat tubuh lebih efisien dalam mengelola energi. Studi dalam Journal of Occupational Health Psychology menemukan bahwa strategi manajemen waktu yang baik dapat meningkatkan produktivitas tanpa meningkatkan kelelahan selama hari kerja.
Selain menjaga pola makan dan tidur, mengonsumsi suplemen yang tepat juga dapat membantu menjaga energi. Vitamin B12, zat besi, dan magnesium adalah beberapa nutrisi yang penting untuk metabolisme energi. Sebuah penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan kronis, sehingga penting untuk memastikan asupan nutrisi tetap seimbang selama puasa.
Menjaga pikiran tetap positif juga merupakan kunci dalam menjalani puasa dengan energi yang optimal. Pola pikir yang optimis dapat membantu seseorang merasa lebih termotivasi dan mengurangi perasaan lelah. Penelitian dalam Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa sikap positif dapat meningkatkan ketahanan terhadap kelelahan dan memperbaiki kinerja kognitif selama kondisi yang menantang seperti puasa.
Dengan menerapkan strategi yang tepat, puasa dapat menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi tubuh. Mengatur pola makan, menjaga hidrasi, tidur yang cukup, serta mengelola stres adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memastikan energi tetap stabil sepanjang hari.
Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang bagaimana mengelola tubuh dengan bijak agar tetap sehat dan produktif. Dengan memahami cara kerja tubuh dan memberikan asupan yang tepat, puasa dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki kebiasaan hidup dan meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI