Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Palsu

3 Februari 2019   13:14 Diperbarui: 3 Februari 2019   21:13 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: pixabay.com

Oleh Ikhlas

"Hei kalian! pergi dari sini," teriakku seraya menodongkan tombak besi tua ke arah anak buah abah.

Mereka tersentak seketika lari membiarkan harta rampasan yang baru saja mereka curi itu tergeletak di lantai.

"Hentikan, Abah!" Tombak itu sekarang mengarah tepat ke wajah abah, aku tak tahu apa yang membuatku jadi seberani ini.

"Abah, sadarlah ... Kau sudah tua, jangan berbuat kejahatan lagi, aku mohon ...."

Bulir-bulir panas jatuh tanpa sengaja dari mataku. Aku sedang marah dan sedang memegang tombak tapi air mata apa ini? Pikirku.

Abah hanya terdiam seakan tak percaya melihat keberanianku untuk melawannya. Wajar saja karena selama ini aku hanya bisa bungkam melihat kejahatan yang abah lakukan.

"Sampai kapan kau seperti ini? Sudah banyak penderitaan yang kau berikan pada mereka yang kau rampas hartanya. Berapa banyak lagi harta haram yang kau kumpulkan?" Abah masih dalam diamnya.

"Lihat!" Telunjukku mengarah ke mamak yang sejak tadi duduk mematung di kursi roda bersama adik-adikku disampingnya.

"Lihatlah mereka, lihatlah mamak yang selama ini paling menderita, mamak sakit itu semua karena ulahmu," ucapku terbata-bata menahan tangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun