Mohon tunggu...
Ike yulianingsih
Ike yulianingsih Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Iain Jember

Jangan Lupa Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurangnya Seorang Guru di Daerah Terpencil

22 April 2020   11:27 Diperbarui: 22 April 2020   11:26 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagaimana nasib kurangnya seorang guru di daerah terpencil atau pelosok. Mungkin bagi orang orang yang di daerah perkotaan mungkin mudah untuk mencari atau mendaftarkan diri sebagai seorang guru di sekolah sekolah. Dan mungkin bisa saja yang ingin mendaftar kan diri sebagai seorang guru sampai sulit untuk mendaftar karna sangking banyak nya seorang guru dan sangat mudah di cari.

Nah bagaimana jika keadaan itu di daerah terpencil atau pelosok, itu sangatlah sulit di cari dan mungkin sangatlah kurang, karena banyak anak yang masih muda tidak mau meneruskan sekolah atau malah memilih untuk bekerja sedang kan yang ingin bersekolah sangat lah sulit untuk mencari seorang guru.

Walaupun ingin meneruskan sekolah mereka harus rela pergi keluar daerah nya untuk mencari ilmu dan itu sangat lah jauh. Berbagai rintangan iya rela lakukan dengan sekuat kuatnya. 

Saya sendiri berharap semoga para mentri pendidikan selalu melihat kondisi anak anak yang sangat ingin belajar yang berada di daerah yang susah sekali untuk mendapatkan seorang guru. semoga cepat di beri fasilitas seorang guru dari luar yang ingin mengajar di daerah terpencil tersebut agar generasi generasi muda kedepan bisa menjadi generasi yang berguna bagi bangsa agar tetap terus ada penerus penerus bangsa yang sangat hebat.

Dan juga bisa membantu seseorang yang tidak bisa mendaftar menjadi guru didaerah yang sudah cukup tenaga gurunya. Agar ilmunya terus bisa bermanfaat bagi semua orang terutama bagi yang sangat membutuhkan. Dan terus semngat dalam belajar meskipun kita berada di tempat terpencil. jangan pernah patah semngat.

Terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun