Mohon tunggu...
I Ketut Sudarsana
I Ketut Sudarsana Mohon Tunggu... Dosen - Abdi Negara pada Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

I Ketut Sudarsana lahir di Desa Ulakan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Jenjang pendidikan formal yang dilalui adalah SDN 4 Ulakan (1994), SMPN 1 Manggis (1997), dan SMKN 1 Sukawati (2000). Pendidikan Sarjana (S1) Pendidikan Agama Hindu di STAHN Denpasar (2004), dan Magister (S2) Pendidikan Agama Hindu di IHDN Denpasar (2009). Tahun 2014 menyelesaikan pendidikan Doktor (S3) di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Pengalaman kerja dimulai pada tanggal 1 Januari 2005 sampai sekarang sebagai dosen tetap Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Adapun alamat email iketutsudarsana@uhnsugriwa.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dharma Duta Ashram Gandhi Puri; Indonesia India Sanggam "The Bend of Traditions"

19 Februari 2023   08:16 Diperbarui: 19 Februari 2023   08:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SRM Institute of Science and Technology Delhi-NCR Campus

Ida RSI Putra Manuaba - Padmashri Agus Indra Udayana seakan tidak kenal lelah membangun jaringan dan mengenalkan Simple Living Mahatma Gandhi di beberapa kampus di India. Cara saya mengenalkan diri, berbagi cerita, sehingga Shantisena Ashram Gandhi Puri menemukan jalan untuk  kedepan mempunyai Pancer Persaudaraan. Tugas saya  mengantarkan mereka lebih percaya diri berkomunikasi lewat self development & empowerment selama mereka  I Made Semaraputra, Cahya Ambarani, Putri Agustianingsih dan Hari Santi, perjalanan 6 bulan di India sebagai Dharma Duta Ashram Gandhi Puri mereka Melali Metimpal Melajah Meyadnya Megesah Mepotrek menjadi spirit perjalanan mereka mengikuti Short Course 500 hours TTC , Pancakarma dan Leadership selama 6 bulan ini.

Padmashri Agus Indra Udayana
Padmashri Agus Indra Udayana
Berbicara di kampus ternama SRM Institute of Science and Teknologi Ghaziabad. RSI Putra memberikan banyak pengalaman bagaimana Science tanpa kemanusiaan memberikan banyak juga kendala seperti perang Ukraine dan Rusia yang berkepanjangan, bagaimana sebenarnya Covid 19 selama masa Pandemi kita diberikan pelajaran hidup betapa tidak beratinya materi tanpa kemanusiaan. dunia menciptakan cukup kebutuhan untuk kita tapi bukan keinginan kita.Karena itu lah simple living seharusnya menjadi bagian terpenting dan tentunya sebagai mana kita sebagai anak muda tetap menunjukkan masa depan tanpa lepas dari rasa kemanusiaan.

Shantisena Ashram Gandhi Puri
Shantisena Ashram Gandhi Puri
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil itu berarti memberikan kepada orang hak mereka dan kepada kita hak kita. Adil itu sesuai porsinya. Beradab itu remnya. Karena alasan yang lebih mulia, hak bisa tidak digunakan kewajiban bisa dilaksanakan dengan cara lain. Beradab itu walau ada porsi tak harus diisi, tidak mentang-mentang. Kuncinya adalah hati! hanya hati yang memahami mana yang sungguh pantas dan layak. Hanya hatilah yang mampu menggetarkan hati yang lain. Acara juga dikemas cantik dengan penampilan tari Cendrawasih dan Tari Condong oleh Shantisena Ashram Gandhi Puri dan Tarian dari beberapa negara bagian India yang rancak dan Semarak dari Mahasiswa SRM Institute. Sekaligus menutup dengan mengenalkan Tri Hita Karana.

Ida RSI Putra Manuaba
Ida RSI Putra Manuaba
Dalam fenomena kehidupan global yang ditandai oleh krisis: pangan, energi dan "hantu" stagflasi (stagnasi ekonomi plus inflasi), dimana telah terjadi kelangkaan pangan dan kelaparan pada sekitar 350 juta penduduk dunia, 5 persen penduduk dunia, kita dapat menyegarkan kembali ingatan kita pada kearifan budaya Tri Hita Karana. Tri Hita Karana: 3 penyebab kebahagian manusia:
1. Pawongan, keselarasan/harmoni dlm hubungan antar manusia.
2. Palemahan, keselarasan/harmoni dalam hubungan dengan alam.
3.Parahyangan, keselarasan/harmoni dalam hubungan dengan Tuhan.

Ida RSI Putra Manuaba
Ida RSI Putra Manuaba
Dalam fenomena kehidupan yang oleh sejarahwan Yuval Noah Harari dalam bukunya HOMODEUS: pertumbuhan ekonomi telah menjadi "agama" baru manusia, tantangan terbesar dalam mewujudkan Tri Hita Karana dalam realitas kehidupan, menyebut beberapa, pertama, terciptanya lingkungan sosial yang lebih berkeadilan, yang merupakan persyaratan dasar harmoni antar manusia. Sarvelli Radhakrishnan, intelektual ternama penulis buku best salers  Indian Philosophi ,menulis, stabilitas sosial mempersyaratkan keadilan, perdamaian mempersyaratkan stabilitas sosial, kedamaian di hati mempersyaratkan perdamain.

Ida RSI Putra Manuaba
Ida RSI Putra Manuaba
Kedua, harmoni dengan alam mempersyaratkan terjaganya kelestarian dan keasrian alam, seperti yang diceramahkan Svami Vivekananda di sejumlah kota di AS 129 tahun yang lalu:" dimana keseimbangan dan kesucian alam terjaga  di sana realitas Tuhan menjadi nyata " - Divinity of the Nature -. Ketiga, agama, reliogisitas, menjadi instrument ketercerahan diri - self enlightment : respek kepada sesama, melayani dan membangun harmoni. Tantangan yang tidak ringan, bukan berarti tidak mungkin.


Ida RSI Putra Manuaba
Ida RSI Putra Manuaba
Lewat Sanggam kita berharap hubungan Kemanusiaan dan lewat Kebudayaan spirit Vaisudhewa Kutumbhakam menjadi pilar kedua bangsa . Tutup Ida Rsi Putra Manuaba dari India.
17 feb 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun