Mohon tunggu...
ikemiftahulkhusna
ikemiftahulkhusna Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Ike Miftahul khusna seorang mahasiswa ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perdagangan Digital dan Perubahan Pola Konsumsi Generasi Muda

19 Juni 2025   08:50 Diperbarui: 19 Juni 2025   08:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya Ilustrasi

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi digital telah membawa transformasi besar dalam sektor ekonomi, khususnya dalam bidang perdagangan. Perdagangan digital atau e-commerce telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat modern, terutama generasi muda. Kemudahan akses, kecepatan transaksi, dan ragam pilihan produk yang ditawarkan membuat perdagangan digital kian diminati. Hal ini tidak hanya memengaruhi perilaku belanja, tetapi juga membentuk pola konsumsi baru yang berbeda dari generasi sebelumnya.


Perkembangan Perdagangan Digital
Perdagangan digital mencakup berbagai aktivitas jual beli barang atau jasa yang dilakukan secara online melalui platform marketplace, media sosial, maupun aplikasi mobile. Di Indonesia, pertumbuhan e-commerce sangat pesat, terutama sejak pandemi COVID-19 yang mendorong masyarakat untuk lebih bergantung pada transaksi daring. Platform seperti Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini didukung oleh penetrasi internet yang tinggi serta meningkatnya jumlah pengguna smartphone di kalangan anak muda.

Karakteristik Konsumsi Generasi Muda
Generasi muda---khususnya generasi milenial dan Gen Z---memiliki karakteristik konsumsi yang unik. Mereka lebih menyukai pengalaman berbelanja yang cepat, praktis, dan interaktif. Mereka juga cenderung dipengaruhi oleh konten visual, review konsumen, serta rekomendasi dari influencer. Dalam konteks perdagangan digital, generasi muda tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pelaku usaha, dengan banyak di antaranya memanfaatkan media sosial untuk berjualan produk secara langsung.

Perubahan Pola Konsumsi
Perdagangan digital telah mengubah pola konsumsi dari belanja kebutuhan pokok menjadi belanja berbasis keinginan atau impulsif. Generasi muda lebih sering melakukan pembelian spontan akibat paparan iklan atau promosi yang masif. Selain itu, mereka juga lebih terbuka terhadap produk-produk luar negeri dan lebih gemar berbelanja secara internasional karena kemudahan logistik dan pembayaran. Pola konsumsi ini mendorong munculnya tantangan baru, seperti budaya konsumtif, peningkatan limbah digital, dan kurangnya kesadaran terhadap keberlanjutan.

Dampak Ekonomi dan Sosial
Pergeseran pola konsumsi ini memberi dampak besar terhadap ekonomi nasional. Di satu sisi, perdagangan digital mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan menciptakan peluang usaha baru. Namun di sisi lain, tingginya konsumsi berbasis digital juga berisiko menciptakan ketergantungan pada produk impor dan menurunkan apresiasi terhadap produk lokal. Secara sosial, perubahan ini turut memengaruhi gaya hidup, status sosial, serta pola interaksi masyarakat.

Tantangan dan Peluang
Perdagangan digital membawa peluang besar dalam mendorong inklusi ekonomi, namun juga menghadirkan tantangan. Pemerintah perlu memastikan bahwa infrastruktur digital merata dan perlindungan konsumen terjaga. Generasi muda sebagai pelaku utama dalam ekonomi digital perlu dibekali dengan literasi keuangan dan digital agar mampu menjadi konsumen dan produsen yang cerdas. Penguatan ekosistem digital yang sehat akan menentukan keberlanjutan ekonomi di masa depan.

Jadi, perdagangan digital telah mengubah wajah konsumsi generasi muda secara signifikan. Perubahan ini membawa dampak ekonomi, sosial, dan budaya yang luas. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak---baik pemerintah, pelaku usaha, maupun konsumen---untuk membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya konsumsi yang bijak, berkelanjutan, dan mendukung perekonomian nasional. Dengan demikian, perdagangan digital dapat menjadi kekuatan positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun