Menjadi pemula di Kompasiana itu rasanya seperti menaruh selembar kertas di meja panjang yang sudah penuh dengan tulisan-tulisan hebat. Kadang ada yang langsung dilirik, kadang terabaikan begitu saja. Sebagai penulis baru, aku pun sering punya harapan sederhana: semoga suatu hari ada tulisanku yang dipilih sebagai Artikel Utama.
Tapi jujur, perjalanan menuju ke sana tidak selalu mulus.
---
Ketika Semangat Melonjak Tinggi
Awal-awal menulis, semangatku seperti roket. Rasanya semua ide ingin kutuangkan. Dari pengalaman sehari-hari, cerita kecil di rumah, sampai pandangan pribadi tentang hal-hal sepele. Waktu itu, aku berpikir: "Kalau aku rajin menulis, mungkin suatu hari tulisanku bisa dibaca dan direspon banyak orang."
---
Saat Respon Minim, Semangat Ikut Turun
Namun, kenyataannya tidak selalu sesuai bayangan. Ada kalanya aku menulis panjang lebar, sudah hati-hati memilih kata, lalu setelah terbit... hening. Hanya segelintir pembaca yang mampir, komentar pun tak ada.
Di titik itu, rasa malas sering datang: "Untuk apa menulis kalau tidak ada yang baca?"
Aku bahkan sempat berhenti beberapa hari, kehilangan mood, merasa tulisanku tidak berarti.
---