Mohon tunggu...
Ika Mufarrohah
Ika Mufarrohah Mohon Tunggu... Guru - Lebih baik kamu memulai dengan karya original yang buruk, daripada karya yang hebat, tapi plagiat

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Menuju Pemikiran Filsafat"

9 Februari 2020   08:24 Diperbarui: 9 Februari 2020   09:54 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas Buku

  • Judul                       : Menuju Pemikiran Filsafat
  • Pengarang            : Muhammad In'am Esha
  • Penerbit                 : UIN-Maliki Press
  • Edisi Terbit          : Cetakan I / Maret 2010
  • Kota Terbit           : Malang
  • ISBN                        : 978-602-958-289-5
  • Tebal Buku           : xii + 144 halaman

Buku "Menuju Pemikiran Filsafat" yang ditulis oleh Muhammad In'am Esha ini merupakan buku yang ditulis dengan tujuan menghilangkan anggapan bahwa filsafat tidak ada dalam islam sebagaimana anggapan orang-orang awam yang belum mengenal filsafat.

Oleh karena itu, buku ini ditujukan untuk mahasiswa yang baru lulus SMA sederajat, yaitu mahasiswa semester satu dan dua sebagai perkenalan penulis agar mahasiswa mengerti gambaran sederhana tentang filsafat.

Buku ini menyampaikan hal-hal pokok kajian filsafat dengan sederhana sehingga pembaca tidak mudah jenuh, buku ini juga dilengkapi tabel dan peta konsep yang mempermudah pemahaman pembaca, selain itu, dalam setiap bab selalu dicantumkan catatan penyimpul. Catatan penyimpul yang dicantumkan pada akhir setiap bab jarang ditemukan, karena bisanya catatan penyimpul atau kesimpulan ini dicantumkan di bagian akhir semua bab.

Dan yang paling menarik dalam buku ini adalah isinya yang membuat pokok persoalan dalam mempelajari filsafat dan hubungannya dengan islam menjadi jelas, apalagi dengan cuplikan-cuplikan ayat-ayat Al-Qur'an yang menjadi titik terang pemahaman antara filsafat dan islam.

Kuasa Dan Hasrat Pengetahuan.

Manusia adalah khalifatullahi fi ardl. Manusia adalah wakil Tuhan diatas bumi ini. Sebagai wakil dari dzat yang memiliki kekuasaan, manusia telah dianugerahi kekuasaan untuk mengatur alam semesta.Kekuasaan adalah sesuatu yang bernilai positif dan produktif. Positivitas dan produktivitas kekuasaan ditopang oleh pengetahuan yang disimbolkan : power/knowledge. Kuasa dan pengetahuan ibarat dua sisi mata uang yang keduanya tidak dapat dipisahkan.

Pengetahuan manusia memiliki tiga tingkatan, diantaranya pengetahuan indrawi, pengetahuan ilmiah (science), pengetahuan filosofis, dan pengetahuan agama. keempat model pengetahuan tersebut menjadikan pengetahuan manusia lengkap. Adakalanya rasa penasaran tersebut cukup terjawab dengan pengetahuan indrawi, adakalanya terpuaskan dengan pengetahuan ilmiah, adakalanya dengan pengetahuan filsafat, tetapi adakalanya manusia memerlukan pengetahuan agama.

Para filsuf sependapat bahwa di dalam diri manusia terdapat potensi untuk berpengetahuan karena manusia dibekali dengan alat-alat pengetahuan seperti indra, akal, dan hati.

Islam sangat menekankan umatnya untuk berpengetahuan. Al-Qur'an maupun Sunnah memberi penjelasan tentang pentingnya pengetahuan harus dimiliki manusia. Tetapi dalam konteks islam manusia berpengetahuan bukan untuk pengetahuan itu sendiri. Terdapat hal yang lebih mendasar dari pemerolehann pengethuan yaitu ridha Allah. Manusia sejati (insan kamil) adalah manusia yang mampu menggabungkan iman, ilmu, dan kuasa ilahiyah yang ketiganya saling kait mengakait.

Filsafat Dan Pemenuhan Hasrat Pengetahuan Manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun