Seiring berkembangnya zaman yang sudah modren atau bisa disebut dengan zaman millennial, banyak para siswa dimanjakan dengan teknologi yang sudah canggih. Oleh karena itu, mereka hidup lebih bersikap individual dibandingkan kehidupan sosial dilingkungan sekitar.
Seperti halnya mereka digiurkan dengan benda yang praktis dan mudah dibawa kapanpun saja, benda tersebut dengan kata lain adalah HP. Hampir semua para siswa dilingkungan sekolah tidak bisa lepas dari yang namanya HP. Bahkan mereka sangat asyik bermain dengan HP nya sampai berjam - jam. Tidak hanya di lingkungan sekolah saja melainkan dilingkungan rumah. Â Apalagi sekarang banyak macamnya dari aplikasi game yang terkadang membuat mereka lupa akan kewajiban untuk belajar. Yang dulu nya mereka membuat jadwal untuk belajar setiap hari nya sekarang menjadi bermalas - malasan untuk belajar dan hanya belajar disaat ada ujian dengan cara SKS atau (sistem kebut semalam). Belajar dengan sistem SKS artinya mereka memaksakan diri untuk mempelajari semua bab pelajaran yang akan diujikan esok hari ke dalam otak dalam waktu semalam. Justru mereka yang belajar dengan model seperti ini pasti mereka yang belum bisa memanage waktu dan sistem belajar nya tidak efektif karena disibukkan dengan HP nya.
Dalam hal ini, perlu adanya sebuah layanan konseling yaitu pada fungsi pencegahan. Dimana upaya guru BK untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berusaha dalam mencegahnya agar tidak lagi dialami oleh para siswa. Dengan begitu guru juga harus memberikan arahan terhadap para siswa yang menyalahgunakan HP di kelas atau di luar kelas.
Seperti yang dikatakan Sekretaris Prodi BK Akhmad Rizkhi Ridhani M.Pd, Kons menilai, tak sedikit pula pelajar yang memanfaatkan gadget berkaitan dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru BK harus juga bisa memotivasi para siswa dalam giat belajar, agar nantinya sukses dalam meraih masa depannya.