Mohon tunggu...
Ika Laila
Ika Laila Mohon Tunggu... Administrasi - meramu kisah

Perempuan biasa yang gemar menulis dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Adik Perempuanku Part II

6 April 2020   10:16 Diperbarui: 6 April 2020   10:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertemuanku dengan Tasya dimulai saat lahan kosong d samping kelasku dibangun kamar mandi. Awalnya,  semua berjalan normal,  tak ada yang aneh dan tak ada satupun makhluk astral yang menampakkan diri. Sampai akhirnya,  temanku yang bernama Cantika tanpa sengaja menendang mainan Tasya. Ia marah dan mulai mengusik dunia kami. 

Sejak hari itu,  Cantika sering kerasukan. Tasya sering meminjam raga cantika untuk meluapkan emosinya. Keika kesurupan,  Cantika menangis meraung raung  seperti anak kecil,  dan memintaku mengambilkan bunga putih disamping gerbang sekolah untuk ia makan.  Ya,  bunga itu makanan favorite Tasya.  Sejak hari itu,  setiap malam Tasya datang dalam mimpi ku menceritakan kisah hidupnya..

....Dia,  gadis kecil yang kehilangan ibunya.  Sudah lama ia menetap digerbang sekolah untuk menunggu ibunya. Sampai akhirnya ada bangunan baru dan ia nyaman tinggal disana (kamar mandi baru). 

Ia sering main demgan bonekanya agar tidak kesepian, tapi cantika yang waktu itu hendak kekamar mandi menendang bonekanya hingga terpental.  Dari situlah Tasya membenci Cantika dan sering merasukinya... 

Aku mulai terganggu dengan kehadiran Tasya yang tiap malam mengganggu tidurku,  bahkan temannya (yang juga makhlus halus) yang tinggal dipojokan kelasku pernah ikut pulang kerumahku dan menemaniku.. Aku mulai akrab dengan para penghuni lain disekolahku.  

Tiap kali akan ada yang kesurupan, pasti malam sebelum kejadian kesurupan itu Tasya datang dan memberitahu. Semakin hari,  semakin banyak siswa yang kesurupan dan semakin banyak makhlus astral yang datang dalam mimpiku menceritakan luka mereka.  Aku semakin terganggu dengan kehadiran mereka  yang seringkali membuatku tidak tidur semalaman.. 

Melihat putrinya sering kesurupan,  orang tua cantika mendatangkan ahli spiritual ke kelas untuk mengusir Tasya dan teman temannya.  Beliau melakukan ritual menggunakan biah kelapa kuning dengan berbagai mantra. Diluar dugaan,  tasya dan 2 orang anak laki2 kecil yang tinggal dikelasku semakin marah dan mereka....... 

*sampai jumpa di part III

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun