Mohon tunggu...
Inovasi

Iklim Berubah, Mahasiswa Bicara: Pembangunan Coastal Road dan Dampak Lingkungan

17 November 2015   05:40 Diperbarui: 17 November 2015   07:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balikpapan berbenah, rencana pembangunan coastal road mulai dilaksanakan. Pembangunan yang menghabiskan dana hingga Rp3,2 triliun untuk reklamasi dan pembangunan dengan infrastruktur utama coastal road sepanjang 7,5 kilometer dijadwalkan selesai 2024.

Dalam pernyataan yang diberikan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltim Riza Indra Riadi mengaku, pembangunan Coastal Road di pesisir Balikpapan, dipastikan tidak akan menggangu ekosistem lingkungan sekitar, karena pembangunan Coastal Road bertujuan untuk mensejahterakan warga Balikpapan. Riza mengaku, pihaknya memberikan izin kepada Pemkot Balikpapan untuk membangun Coastal Road di kawasan pesisir, karena tidak ada dampak lingkungannya. Adapun proyek coastal road akan mereklamasi pantai sepanjang 200-500 meter. Terbentang dari bibir pantai Melawai hingga Sepinggan.

Hal ini tentu ditentang oleh sebagian masyarakat dan beberapa kelompok pencinta lingkungan. Sehingga perlunya sosialisai kembali dari dampak sampai pengaruh sosialnya. Untuk sekarang, coastal road masih dalam tahap tenderisasi. Pengusaha kapal H Rahmad Mas’ud misalnya memilih berseberangan dengan perencanaan pemerintah kota. Kota Manado yang lebih dulu membangun coastal road dengan mereklamasi kawasan pantai secara besar-besaran namun nyaris tidak memperoleh manfaat yang juga besar. “Sebelum itu terjadi kami sebagai putra daerah menyarankan sebaiknya dibangun jembatan di atas laut. Mudah-mudahan bisa dipertimbangkan” pukau ayah 6 orang anak ini.

Konsep jembatan atas laut tak lain mengacu tol laut di Bali. Disamping tidak menimbulkan kerusakan lingkungan juga menghindari dampak sosial yang mungkin terjadi dengan reklamasi pantai. Maklum saja gejolak seperti kepemilikan lahan di atas laut yang dikuasai perorangan bukan tidak mungkin akan pecah.

Peran Sarjana Teknik Lingkungan

Ketika kita menjadikan Teknik lingkungan sebagai profesi, maka jelas kita mengetahui ilmu-ilmu tentang pengendalian analisis mengenai dampak lingkungan. Selain itu seorang yang memiliki profesi harus bersikap professional. Menurut Brandeis yang dikutip A. Pattern Jr. Seorang yang professional dituntut:

  1. Ciri-ciri pengetahuan (intellectual character);
  2. Diabdikan untuk kepentingan orang lain;
  3. Keberhasilan tersebut bukan didasarkan pada keuntungan finansial;
  4. Didukung oleh adanya organisasi (association) profesi dan organisasi profesi tersebut antara lain menentukan berbagai ketentuan yang merupakan kode etik, serta pula bertanggung jawab dalam memajukan dan penyebaran profesi yang bersangkutan;
  5. Ditentukan adanya standard kualifikasi profesi.

Khususnya dalam kasus ini adalah terjadinya dampak abrasi dari pembangunan coastal road. Coastal road sebenarnya sudah digadang-gadangkann pembangunannya sejak 6 tahun yang lalu, tapi sayangnya hal ini baru sekedar wacana dan hanya pembangunan tempat administrasi yang sekarang terbengkalai.

Pembangunan ini harusnya di rancang matang-matang. Jangan ada kesalahan ditahun-tahun kedepan. Pinggiran Balikpapan yang selama ini dibangga-banggakan sebagai pelabuhan dan tempat wisata dipertaruhkan dimasa depan. Perlu dibayangkan, jikalau coastal road jadi dilaksanakan dan akhirnya terjadi kerusakan lingkungan seperti abrasi. Selain akan merugikan warga sekitar pesisir juga dapat mematikan perekonomian dibidang pariwisata.

Iklim berubah, masyarakat wajib berbenah

Iklim pun kini sudah berubah, musim hujan dan kekeringan ekstrim sekarang sudah mulai dirasakan. Masyarakat harusnya melakukan kegiatan adaptasi dan mitigasi dengan penyebab perubahan iklim ini. Karena perubahan iklim tidak ada gambaran indah sama sekali.

Oleh karena itu, ada baiknya mengkaji ulang atas pembangunan coastal road ini yang akan menghabiskan triliunan rupiah. Lebih baik, uang tersebut dapat digunakan untuk pembangunan reboisasi lingkungan yang mulai rusak disebabkan manusia itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun