Mohon tunggu...
Zulfikar .
Zulfikar . Mohon Tunggu... wiraswasta -

dimana langit dijunjung, disitu bumi dipijak .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Muak

2 November 2014   13:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Muak, jika melihat kelakuan para anggota DPR akhir-akhir ini di gedung Senayan. Kenapa muak? Pasalnya, para anggota dewan alias wakil rakyat tersebut seolah tidak sadar, jika mereka bisa duduk di kursi empuk dengan beragam tunjangan itu karena dipilih oleh rakyat. Setelah hampir sebulan penuh dilantik, dan sudah menerima gaji dan tunjangan lainnya. Alih-alih memikirkan nasib rakyat. Mereka yang katanya terdiri dari para politikus handal dan disebut sebagai wakil rakyat yang terhormat itu. Malah bersitegang memperebutkan kekuasaan. Mulai dari memperebutkan pimpinan dewan sampai pimpinan komisi yang sama sekali tidak mencerminkan aspirasi untuk rakyat. Entah apa yang ada di isi kepala para anggota dewan yang terhormat itu. Sudahlah bung! Buanglah ego masing-masing. Mulailah bekerja untuk rakyat, demi kemajuan bangsa. Tidakkah kalian sadar, bahwasanya aksi saling jegal dan aksi saling unjuk taji yang kalian pertontonkan itu sama sekali tidak mendapatkan simpati dari rakyat. Malah rakyat semakin MUAK. Ingat bung, rakyat sudah semakin MUAK dengan kalian. Karena akibat aksi yang kalian pertontonkan sama sekali tidak mencerminkan kalau kalian itu orang yang terhormat. Disaat roda pemerintahan kabinet kerjanya Jokowi-JK mulai berjalan. Kalian, malah sibuk dengan urusan ego kalian masing-masing. Sadar dan ngucap,bung. Kekuasaan itu tidak abadi. Sekali lagi, ingat bung anda bisa duduk di kursi empuk Senayan karena kami rakyat yang memilih kalian. Kami menanti janji, bukan aksi saling adu berani yang terjadi sekarang ini. Jadi pantas, kalau sebagai rakyat melihat kenyataan yang ada sekarang ini berkata MUAK melihat tingkah polah kalian yang memperebutkan hal yang seharusnya tidak diperebutkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun