Bahasa, Jendela Dunia Anak
Bahasa adalah alat utama yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, memahami dunia, dan mengekspresikan diri. Namun, tidak semua anak dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dengan lancar. Ada sebagian anak yang mengalami kesulitan berbicara, memahami perkataan orang lain, atau menyusun kalimat dengan benar. Kondisi ini dikenal sebagai gangguan perkembangan bahasa.
Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan akademik, interaksi sosial, hingga kepercayaan diri anak. Menurut penelitian, sekitar 7% anak usia prasekolah mengalami gangguan bahasa yang signifikan, meskipun mereka tidak memiliki gangguan pendengaran atau kecerdasan rendah (Altmann, 2010).
Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan gangguan perkembangan bahasa? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Apa Itu Gangguan Perkembangan Bahasa?
Gangguan perkembangan bahasa adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan atau kesulitan dalam memahami dan menggunakan bahasa. Anak-anak dengan gangguan ini mungkin mengalami beberapa masalah berikut:
- Terlambat berbicara (misalnya, belum bisa mengucapkan kata pertama hingga usia 2 tahun)
- Sulit memahami instruksi sederhana
- Menggunakan kalimat yang pendek dan tidak lengkap
- Kesulitan bercerita atau menjelaskan sesuatu dengan runtut
- Sering salah dalam menggunakan kata-kata
Gangguan ini bukan karena anak malas berbicara atau kurang diajarkan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan kognitifnya.
Menurut para ahli psikolinguistik, otak memiliki sistem kompleks yang membantu manusia memahami dan menghasilkan bahasa (Privalova, 2021). Jika sistem ini mengalami gangguan, anak bisa mengalami keterlambatan atau kesulitan dalam berkomunikasi.
Penyebab Gangguan Perkembangan Bahasa
Ada beberapa faktor utama yang berperan dalam perkembangan bahasa anak:
- Faktor Biologis
Otak memiliki bagian khusus yang mengatur kemampuan berbicara dan memahami bahasa, seperti area Broca dan area Wernicke. Jika ada gangguan di bagian ini, anak bisa mengalami kesulitan dalam memproses kata dan kalimat (Jäncke et al., 2021).
- Faktor Genetik