Visi Guru Penggerak dalam Inkuiri Apresiatif
Oleh: Iis Nia Daniar
      Visi adalah kata lain dari sebuah harapan. Sebagai seorang guru tentu mempunyai harapan yang ditujukan bagi murid-muridnya. Harapan itu bisa harapan jangka panjang, bisa juga harapan jangka pendek. Harapan jangka panjang itulah yang bisa dikatakan sebagai sebuah visi.  Visi sangat penting karena dapat membangun motivasi tindakan.
      Oleh karena itu, sebagai guru harus memiliki visi untuk murid-muridnya karena mendasari semua aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Kita tidak bisa berlayar tanpa arah dan tujuan yang hendak dicapai, itulah visi. Bagaimana cara merumuskan visi? Visi harus dapat membentuk karakter baik seorang murid dan menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Karakter baik yang dimaksudkan merupakan karakter yang mencerminkan profil pelajar Pancasila: beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis. Penyesuaian dengan kodrat zaman dalam merumuskan kalimat visi sangat penting karena harapan murid akan berbeda pada setiap zaman yang akan dilaluinya. Pada zaman penjajahan mungkin murid tidak membutuhkan visi yang berkaitan dengan penggunaan IPTEK, tetapi pada zaman sekarang yang tersebut sangat perlu. Pemaparan mengenai visi tersebut sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, yaitu menuntun yang berkaitan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
      Seorang guru, terlebih seorang guru penggerak yang mempunyai visi: tergerak, bergerak, dan menggerakkan harus dapat memprakarsai sebuah perubahan sesuai dengan nilai-nilai dan peran guru penggerak. Prakarsai perubahan diawali dengan kalimat visi. Kalimat visi yang dibuat tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah kegiatan pada kanvas BAGJA. Kanvas BAGJA yaitu kendaraan dalam pemanajemenan Inkuiri Apresiatif.
      Apa itu Inkuiri Apresiatif? Inkuiri Apresiatif adalah pemanajemenan dengan memandang semua individu dalam sebuah komunitas pasti memiliki inti positif. Inti positif dari setiap individu tersebut dikumpulkan untuk dikolaborasikan dalam sebuah prakarsa perubahan. Prakarsa perubahan dituangkan dalam kanvas BAGJA. Kanvas BAGJA memuat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemprakarsa perubahan. Langkah-langkah itu adalah buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana dan atur eksekusi. Jadi BAGJA itu sebenarnya adalah akronim dari langkah-langkah Inkuiri Apresiatif.
      Dengan demikian, pemikiran Ki Hadjar Dewantara, tentang pendidikan yang melahirkan profil pelajar pancasila dan pendidikan yang menghamba pada murid; nilai-nilai dan peran Guru Penggerak; serta visi guru penggerak adalah materi yang kontinuitas. Ketiga materi tersebut dapat membawa paradigma perubahan bagi guru.