Jika kita cermati di zaman serba modern ini segalanya serba cepat. Apapun ingin segera diraih dengan mudah bahkan sampai urusan makanan, gaya hidup, kesuksesan dan lain sebagainya bisa kita ciptakan dengan instant walaupun terkesan memaksakan.Pernah kita berfikir sejenak untuk berhenti sejenak, Â Â menikmati setiap detik, menikmati semua yang kita miliki saat ini dengan penuh kesadaran.Menikmati setiap waktu, menikmati kebersamaan dan hal yanh sudah ada saat ink tanpa harus berfikir ingin menjadi yang terdepan atau menjadi paling sukses yang terlihat oleh luar.Sejatinya hidup kita sudahkah benar-benar kita nikmati dengan penuh kebahagiaan ?
Maka saya sangat sepakat dengan konsep slow living, yang mana kita coba berhenti sejenak menikmati kehidupan kita sendiri tanpa memaksakan. Â karena biasanya kita melihat sebuah kebahagiaan yang semu dari seseorang yang belum tentu kebahagiaan itu benar- benar dinikmati secara penuh dan sadar. Â Maka sudah saatnya kita kembalikan kebahagiaan kita yang hakiki penuh dengan kesadaran.Â
Jadi apa itu slow living?
Slow living adalah gaya hidup yang menekankan pada kualitas hidup yang lebih baik, bukan hanya kuantitas. Konsep ini mengajak kita untuk memperlambat tempo hidup, menikmati setiap momen, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Asal-usul Slow Living
Gerakan slow living bermula dari gerakan Slow Food yang dicetuskan oleh Carlo Petrini di Italia pada tahun 1986. Gerakan ini muncul sebagai reaksi terhadap kehadiran restoran cepat saji McDonald's di Roma. Slow Food menekankan pada makanan yang sehat, berkualitas, dan diproduksi secara berkelanjutan.
Seiring berjalannya waktu, konsep slow living berkembang an mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, hubungan sosial, dan gaya konsumsi. Tujuannya adalah untuk menciptakan kehidupan yang lebih seimbang, bermakna, dan bahagia.
Bagaimana  Prinsip-prinsip Slow Living
 1. Menikmati momen saat ini: Slow living mengajak kita untuk hadir sepenuhnya dalam setiap aktivitas yang kita lakukan, baik itu makan, bekerja, atau bersantai.
 2. Fokus pada kualitas: Slow living menekankan pada kualitas daripada kuantitas. Misalnya, daripada memiliki banyak barang yang tidak terpakai, lebih baik memiliki beberapa barang berkualitas yang tahan lama.
 2. Menghargai waktu: Slow living mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan tidak terburu-buru dalam melakukan sesuatu.
 3. Koneksi dengan alam: Slow living mendorong kita untuk lebih dekat dengan alam dan menikmati keindahannya.
4. Membangun hubungan yang bermakna: Slow living menekankan pada pentingnya membangun hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang-orang di sekitar kita.
Apa Manfaat Slow Living ini ?
 1.Bisa mengurangi stres: Dengan memperlambat tempo hidup, kita bisa mengurangi stres dan kecemasan.
 2. Meningkatkan kesehatan mental: Slow living membantu kita untuk lebih fokus pada diri sendiri dan mengurangi tekanan dari luar.
 3. Meningkatkan kreativitas: Dengan memiliki lebih banyak waktu luang, kita bisa lebih kreatif dan produktif.
 5. Meningkatkan kualitas hidup: Slow living membantu kita untuk menikmati hidup yang lebih bermakna dan bahagia.
Cara Menerapkan Slow Living
 6  Mulai dari hal kecil: Anda bisa memulai dengan hal-hal kecil, seperti menikmati secangkir kopi di pagi hari tanpa terburu-buru atau berjalan kaki di taman.
 7. Prioritaskan hal yang penting: Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi Anda dan tinggalkan yang tidak perlu.
 8. Batasi penggunaan teknologi: Kurangi waktu yang dihabiskan untuk bermain gadget dan media sosial.
 9. Cari komunitas yang mendukung: Bergabunglah dengan komunitas slow living atau orang-orang yang memiliki minat yang sama.
Dilihat dari beberapa manfaatnya konsep hidup ini bisa menyadarkan kita secara penuh apa tujuan dari hidup kita sekarang ini, yang sejujurnya yang dicari adalah sebuah kebahagiaan yang sejati, bukan kebahagiaan yang dipaksakan. Â Maka mari kita benar-benar menikmati hidup kita secara penuh kebahagiaan dengan semua yang kita miliki saat ini. Tanpa harus memaksakan, berhutang dan dapat berlomba menjadi yang terbaik dan tersukses karena hidup bukanlah sebuah perlombaan.
Sejatinya Slow living adalah pilihan gaya hidup yang bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Jika Anda merasa tertarik, tidak ada salahnya untuk mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain bahwa konsep hidup slow living ini lebih menekankan pada rasa bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini apa adanya secara penuh. Menikmati setiap pergantian nafas kita setiap menit dan detiknya. Â Dengan demikian maka kita akan menemukan kebahagiaan yang sejati bukan sebuah kebahagiaan yang semu yang hanya terlihat dari luar.Â
tertarik untuk menerapkan konsep hidup Slow living ini ?  maka silahkan  dicoba !
semoga bermanfaat.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI