Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara lansung antara guru dan siswa. Tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada dirumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain pembelajaran sebagai inovasi dalam upaya pemaksimalan kegiatan tatap muka secara daring (online).
Pembelajaran secara daring tentunya menggunakan media pembelajaran sebagai pendukung pembelajaran seperti zoom, clasroom, telegram, maupun WhatsApp. Dengan demikian guru dapat memastikan siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun secara online. Namun demikian permasalah sering muncul dalam pembelajaran daring, seperti ketersediaan kuota yang tentunya membutuhkan biaya cukup tinggi. Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, untuk mengetahui jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana kuota internet yang mereka miliki. Permasalahan lainnya yakni pengetahuan tentang media sosial yang terkadang para orang tua yang mungkin dari beberapa daerah kurang mengikuti perkembangan zaman, yang beribas pada kesusan mereka untum meng akses media sosial.
Kejadian ini memberikan kesadaran bagi orangtua bahwa mendidik anak ternyata tidak mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar. Sehingga dengan kejadian ini orangtua perlu menyadari dan mengetahui bagaimana membimbing anak-anak mereka dalam belajar. Perlu disadari juga bahwa ketidak siapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring pun menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring begitu mendadak, tanpa adanya persiapan. Namun kembali lagi semua harus tetap dilaksanakan guru sebagai pengajar harus dituntut sigap menaggapi permasalahan tersebut, begitupun siswa diharapkan untuk tetap aktif meskipum dalam pembelajaran daring(online).
Kegagapan pembelajaran daring nampaknya sangat terlihat, tidak satu atau dua sekolah saja yang mengaku jika pembelajaran daring tidak se efektif kegiatan pembelajaran konvensional(tatap muka lansung). Mengingat terkadang siswa lebih menyukai hal-hal yang bersifat diskusi,demonstrasi maupun simulasi. Namun metode tersebut nampaknya kurang maksimal jika di implikasikan dalam pembelajaran daring.Â