Mohon tunggu...
Iin Nadliroh
Iin Nadliroh Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan (Fakultas Tarbiyah) -

Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Ngidam yang Tidak Dituruti Membuat Bayi Ngiler?

20 Februari 2018   07:07 Diperbarui: 20 Februari 2018   11:46 4574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anakmu ngeces (ileran) pasti ini gara-gara dulu pas kamu hamil ngidam sesuatu terus gak keturutan ya??

Kata-kata tersebut pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita.Menurut desas-desus yang berkembang di kalangan ibu-ibu, yaitu bila ada seorang anak yang ngeces maka mereka meyakini bahwa dulu sang ibu ketika mengandungnya pernah ngidam sesuatu dan tidak kesampaian. Solusinya agar anak tidak ngeces adalah menuruti semua keinginan sang ibu saat hamil. Itulah sebuah solusi berdasarkan mitos yang beredar dikalangan masyarakat.

Memang keinginan ibu hamil itu aneh-aneh misalnya saja ingin menjitak kepala botak atau ingin makan mangga muda di atas pohon, sah-sah saja kan? Meskipun terkadang keinginan ibu hamil melampaui batas kewajaran.

Ngidam sering terjadi pada trimester pertama kehamilan dan bisa saja berlanjut sampai trimester terakhir. Menurut studi yang dilakukan Janet Pope PhD dari Lousiana Tech University, Ruston, Amerika Serikat menemukan bahwa ngidam adalah sebagai pengaruh dari hormon progesteron. Wanita hamil mengalami kenaikan hormon progesteron tersebut. Penyebab ngidam lainnya adalah bisa saja tubuh ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi tertentu. Misalnya saja saat tubuh kekurangan vitamin C maka secara tidak langsung akan muncul keinginan makan buah segar yang mengandung vitamin C seperti jeruk dll. Secara tidak langsung ngidam merupakan suatu alarm alami dari dalam tubuh untuk memberitahu ibu hamik agar memperhatikan asupan nutrisi dari makanannya.

Ileran atau ngeces adalah suatu hal yang normal, yang terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun. Seiring bertambahnya usia maka kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya, karena semakin matangnya pengontrolan dari syaraf dan otot mulut. Biasanya anak akan berhenti ileran pada usia 18-24 bulan.

Air liur atau Saliva diproduksi oleh kelenjar di mulut yang berfungsi untuk membantu pencernaan kimiawi di dalam mulut saat mengunyah makanan. Beberapa balita dan anak ada yang memproduksi air liur lebih banyak dari pada anak-anak seusianya sehingga hal tersebutlah yang membuat anak sering ngeces. Kondisi ini biasanya juga didorong oleh kemampuan menelan yang belum sempurna. 

Ngeces bukanlah sebuah penyakit, namun kebiasaan ngeces yang berlebihan juga patut diwaspadai, bisa jadi itu merupakan awal dari suatu penyakit misalnya amandel, radang dll. Ironis memang bila seseorang mengandalkan jalan keluar atas masalah yang dihadapinya hanya berdasarkan mitos katanya.

Dalam pandangan Islam pun tidak ada kaitannya antara ibu yang ngidal saat hamil tidak keturutan mengakibatkan anaknya ileran. Tidak ada satu pun dasar hukum yang bisa dijadikan patokan dalam hal ini. Kalaupun ada yang mengikuti mitos tersebut dan anaknya terbukti berhenti ngeces, ketauhilah itu hanyalah kebetulan belaka. Jangan mudah terkecoh hanya karennya. Mari bersihkan diri dari debu kata-katanya. Waspadalahh.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun