Alkisah di suatu masa. ..hiduplah dua orang manusia yang baik budinya
(jreng jreng.....musiknya seperti jaman kaset sanggar cerita)
***
Pak Gimin hanya seorang pedagang bakmi keliling,meskipun begitu di tengah kehidupannya yang sangat bersahaja,dia sangat baik kepada sesama. Tak jarang ia memberikan uang nya yang tak seberapa kepada yang lebih membutuhkan.
Pak Panji seorang jutawan, perusahaan nya saja ada tiga. Namun semua gelimang harta tak menyilaukannya, ia bantu orang lain yang memang butuh dengan semua kelebihan yang dia miliki
***
Sampai suatu hari.....tak ada yang abadi di dunia ini,roda pun berputar, Pak Gimin dengan keuletannya berhasil menjadi jutawan,outlet bakminya menjamur bak cendawan di musim hujan,omset yang dia raup pun tak tanggung-tanggung, kehidupan sosialnya pun naik drastis dan ia menjadi jutawan baru.
Lain lagi nasib Pak Panji, perusahaannya mengalami kemunduran sedikit demi sedikit ditambah juga dia ditipu rekan bisnisnya, akhirnya tak lama kemudian ia bangkrut dan jatuh miskin.
***
Sayang seribu sayang, ternyata perubahan status sosial yang mereka alami juga membuat perubahan pada kepekaan sosialnya. Pak Gimin yang ketika masih susah begitu gemar menolong orang lain, ketika kaya malah justru menjadi kikir...ia malas untuk berbagi karena merasa semua harta kekayaan yang dia miliki sekarang adalah hasil kerja kerasnya.
Demikian pula pak panji, ketika jatuh miskin ia pun menjadi jatuh mental. jangankan membantu orang lain, istri dan anak yang dulu selalu dia sayangi pun ditinggalkan begitu saja, ia marah pada semua..pada dunia yang menenggelamkannya ke jurang ketidakmampuan
(jreng jreng......intro suara biola menyayat hati....)
.....diikuti suara narasi "sekian sanggar cerita kali ini...kita berjumpa di cerita yang lainnya....selamat malam" :)
----------------------
*wkwkwk landak sutlesss....tapi bener kan ya, terkadang manusia itu lulus ketika diuji dengan kemiskinan namun ketika diuji dengan kekayaan dia malah drop out, begitu juga sebaliknya....jadi gimana hayooo. ...