Mohon tunggu...
IING FELICIA
IING FELICIA Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Educator, Author, Trainer, Certified Teacher

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pertemuanku dengan Kompasiana, Cinta Bersemi

14 Mei 2022   09:53 Diperbarui: 14 Mei 2022   09:59 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompasiana.com/tututsetyorinie

Admin memperkenalkan diri. Rudy Gunawan, Romo Toni Yoyo, Muljawati, dan peserta lainnya Hoey Beng, Romo Fendy, Romo Jayanto, dr. Mettayani, Yuliana, Romo Johny, Romo Miguel Dharmadjie, Inge Santoso. Mereka adalah orang-orang hebat. Luar Biasa. Sampai hari ini anggota pun masih bertambah terus dan sudah berjumlah 77 orang sejak bulan November 2021.

Tulisanku belum banyak. Terhitung dengan jari-jari tangan. Yang pasti di sini adalah lingkungan / grup Mettasik adalah sangat mendukung dan memotivasi semua anggota untuk maju dan berkembang. Terutama untuk berbuat kebaikan. Berbagi pengetahuan dan kebermanfaatan kepada orang banyak dengan tulisan kita. Percaya diri pun merangkak naik dengan pasti.

Meninggalkan goresan pena sepanjang masa. Tidak mengenal musim. Kepada mereka yang membutuhkan. Menjadi satu kebanggaan buatku saat tulisan ini dibaca oleh orang lain.

Nah, tidak hanya sampai disitu. Tuh kan kebajikan lainnya menyertaiku.

Acek Rudy, begitu panggilan akrab di K, beliau katakan “Mau menjadi lebih termotivasi dengan energi-energi positif yang dialirkan setiap hari. Saya akan usulkan namamu kepada Romo Bobby, Inspirasiana (INA) untuk bergabung dalam grup menulis, kalau mau.” Terima kasih Acek Rudy. Terima kasih Romo Bobby.

Menolak? Engga lah. Suatu berkah bisa menjadi bagian dari penulis-penulis super. Rerata dari mereka pencetak AU di K. Setiap hari pasti ada AU. Mereka datang dari lintas suku, lintas ras, lintas agama menyatu dalam persahabatan yang mempunyai tujuan berbagi kebahagiaan dan asupan energi positif untuk menjadi lebih baik. Mantap.

Ketika bergabung, dan memperkenalkan diri banyak kekeliruan yang kubuat. Banyak tertukar gender. Maafin aku ya sahabat INA.

Semoga virus menulis akan terus membayangiku dan perolehan AU akan menulari tulisanku. Semoga aku bisa membanjiri tulisanku di Kompasiana seperti sahabat-sahabat INA. Semoga aku bisa segera menyusul membiru seperti Mbak Oppie. Selamat Mbak Oppie @Theodolfi.

Alkisah sebuah cerita klasik yang mencerita seorang perajin batu akik. Ia meminta cucunya membawa batu itu untuk ditawarkan kepada pedagang di pasar. Harga yang diperoleh hanya Rp. 50.000,- karena pedagang tidak menyukai batu akik.

Hari berikutnya sang cucu diminta mendatangi pedagang di warung nasi. Bapak pemilik warung nasi menyukai akik tersebut dan menghargai Rp. 100.000,- Ia pun melaporkan kabar gembira ini kepada kakek.

Sang Kakek tetap memintanya melakukan penjajakan yang ketiga. Batu ini dipamerkan di toko perhiasan. Seketika si empunya toko menawar dengan harga Rp. 1.000.000,-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun