Iin Afsari
Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Wonogiri - Antusias dan semangat remaja karang taruna Nawangan dalam menyulap dayangan dusun menjadi taman dusun terwujud dengan waktu pengerjaan  dua bulan lamanya. Dikutip dari Wikipedia, danyang adalah roh halus tertinggi yang tinggal di pohon, gunung, sumber mata air, desa, mata angin atau bukit. Sedangkan menuurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, danyang adalah hantu penjaga (rumah, pohon, dan sebagainya).Â
Danyang adalah roh halus para leluhur. Danyangan yang identik dengan hal-hal mistis diyakinin sebagai tempat untuk meminta pertolongan dengan memberikan imbalan yang disebut slametan. Masyarakat pada zaman dahulu masih menganut kepercayaan animisme, menyembah roh-roh halus yang terdahulu dengan tujuan meminta pertolongan dan agar dilindungi dari malapetaka.
Seiring dengan perkembangan zaman, dan kepercayaan masyarakat mulai mengenal Allah. Tuhan yang menciptakan bumi dan seisinya. Tempat memohon ampun dan meminta pertolongan yang sebenarnya. Kesadaran masyarakat akan keyakinan agama mulai meninggalkan danyangan yang dinilai mistis dan musyrik.
Â
Ide kreatif dan unik yang diplopori oleh ketua karang taruna Nawangan, Rizki dan remaja karang taruna Nawangan terfokus dengan menyulap danyangan menjadi taman wisata. Proses penggarapan melibatkan remaja putra putri Nawangan. Barang -- barang bekas disulap, mobil ban bekas dijadikan mobil-mobilan, kelinci, jerapah dan ragam bentuk lain. Usaha remaja putra putri untuk mendapatkan dan mengolah barang bekas bekerja sama dengan tempat pembuangan (rongsokan) tidak membuat semangat mereka padam.
Setiap hari minggu remaja karang taruna Nawangan kerja bakti membersihkan area dayangan dan menanam bunga supaya taman menjadi lebih indah dan berwarna. Remaja karang taruna juga menanam pohon untuk menambah keasrian dan kerindangan taman. Taman yang dirawat dan memiliki keindahan alam memberikan khas suatu desa untuk dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan kebudayaan desa.
Tidak berhenti sampai disitu untuk mewujudkan Nawangan yang asri, kepala desa Nawangan berencana untuk menambah dan membuat taman wisata di dekat balai dukuh Nawangan. Tempat taman wisata yang direncanakan di dekat balai dukuh memiliki tempat yang strategis karena jalur utama desa Sembukan -- Sidoharjo.
Warga dapat memanfaatkan taman desa dengan cara berdagang kuliner khas desa tersebut sehingga dapat menambah penghasilan warga terutama menengah kebawah. Selain kuliner warga juga menjual beberapa souvenir, kerajinan tangan. Warga sangat terbantu dengan adanya taman wisata. Dengan adanya taman wisata dapat diharapkan berbagai pihak saling mendapatkan keuntungan.
Taman wisata diharapkan dikelola dengan baik sehingga dapat dijadikan sebagai potensi desa yang dapat diunggulkan dan menjadi motivasi desa yang lain. Taman yang asri dan terawat akan membuat warganya nyaman. Perlunya dukungan berbagai pihak untuk mewujudkan taman wisata yang asri, baik dengan pemerintah desa, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
Pemerintah desa perlu melakukan pengarahan kepada warga Nawangan bagaimana tetap mempertahankan taman wisata  tersebut. Sosialisasi bisa adakan dengan bekerja sama dengan pihak yang paham penataan lingkungan dan sumber daya alam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI