Mohon tunggu...
Ihsan AbdulHaq
Ihsan AbdulHaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis Dakwah - Alumni STAI Persis - Lipia Jakarta

Seorang Pembelajar yang perlu saran dan kritik. wasalam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesan untuk Aktivis Kampus: Jangan Meninggalkan Al-Quran Bila Tidak Ingin tertinggal

19 September 2023   19:44 Diperbarui: 20 September 2023   06:46 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena hari ini Aktivis kebanyakan acara. Rapat terus-terusan, telat masuk kelas, Sholat jama’ah di masjid kampuspun tidak. Ngerjain tugas tidak ada bedanya sama para pemalas, pas deadline langsung copaste aja. Yang diurus rapat mulu, kapan wisudanya?

Umat butuh aktivis yang tidak sekedar normatif, namun juga solutif konstruktif. Kalian boleh bangga menggelar hajat di dalam kampus begitu meriahnya, menjadi seorang decission maker untuk banyak acara, organizer konsorsium atau seminar nasional namun kamu hanya diam dalam kegiatan masyarakat di sebelah rumahmu. nol besar!

Aktivis terlihat jumawa dan paling benar, Suka mengkhususkan diri, menjaga jarak dengan yang bukan sesama kader, rajin Rapat gapernah kumpul bareng teman, dan lain-lain.

Jadi, masihkah kau punya azzam untuk menjayakan Islam seperti cita cita umatmu? Maka bergeraklah, bersegeralah. Buatlah diri kita punya nilai jual di hadapan para civitas akademika. Yang berdaya saing global meski isi perut hanya lokal. Bacalah Quran, hadist tafsir, dekati majlis, tahan dulu persolan pemikiran, dan egomu.

Kesalahan aktivis hari ini belajar tidak sesuai Marhalatud dars  (Tahapan-tahapan dalam belajar) sehingga mudah terbawa arus, belajar karena mengikuti teman seru dan menantang. Sadarlah! Dahulukan Ilmu Fardu ‘Ain (pelajaran agama yang pokok) barulah persoalan ilmu fardhu kifayah sebagai penunjang dan tambahan, agar bergerak sesuai realitas keadaan.

Padahal Alquran adalah sumber pergerakan sebagai inspirasi peradaban harus diaktualisasikan melalui pendidikan Islam holistik integratif. Kata kunci pemajuan peradaban Islam adalah simbiosis mutualisme antara ulama dan umara, ilmu, anak muda dan kekuasaan. Sinergi ulama dan umara’, kekuasaan dan pendidikan, terbukti membuahkan dinamika keilmuan yang sangat pesat, sehingga dalam waktu relatif singkat kemajuan peradaban Islam dalam berbagai bidang dapat diwujudkan.

Inspirasi Alquran untuk pemajuan peradaban dapat diaktualisasikan, apabila Aktivis Islam memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan paradigma baru dalam berinteraksi dengan Alquran. Paradigma baru dimaksud adalah perubahan paradigma dari membaca verbal (tilawah) menuju membaca penuh pemahaman dan kesadaran.

Ayat-ayat Alquran dibaca dan dimaknai dalam spirit transformasi keilmuan dan kemanusiaan dari kemunduran dan keterbelakangan menjadi kemajuan, dari kemiskinan menuju kemakmuran dan kesejahteraan, dari ketimpangan menuju keadilan sosial, dan dari budaya kekerasan dan perang menjadi budaya damai, toleransi, harmoni, dan persatuan dalam bingkai NKRI.

Sering karena kesibukan dalam aktivitas ataupun kegiatan sehari-hari, seorang aktivis melupakan amalan-amalan penting bagi kalbunya. Hasilnya, nuansa spiritual hilang dari kehidupannya. Gerakannya terjebak dalam rutinitas. Pengaruhnya tak membekas. Kata-katanya kering dari nilai-nilai ruhiyah. Retorikanya tidak lagi menggugah.

Menjadi aktivis artinya mendeklarasikan diri menjadi pemegang saham kebangkitan umat. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..” (QS. Ali ‘Imran: 110)

Menjadi aktivis, engkau akan disorot kamera-kamera di kepala manusia. Mad’u tak hanya mendengar dakwah yang engkau serukan namun juga mengamati adakah engkau mengamalkan. Mereka butuh teladan, bukan sekedar jurkam atau bintang iklan. Dan komitmenmu untuk beramal, akan menghindarkanmu dari kabura maqtan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun