Siklus selanjutnya adalah siswa dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok sebanyak 5-6 orang. Setiap kelompok diberikan gambar (setiap kelompok diberikan gambar yang berbeda), karton, kertas lipat, dan lem. Gambar di tempel di tengah-tengah karton. Siswa berkelompok dan mengamati gambar yang telah diberikan.Kemudian siswa menyebutkan kata-kata atau frasa yang terlihat dalam gambar.
Setelah mengamati, siswa mempersiapkan kertas lipat, kemudian digunting untuk dijadikan kartu kata. Siswa menuliskan kata-kata yang ditemukan di gambar dalam kertas lipat yang sudah tersedia, kemudian menarik garis dari gambar ke luar gambar dan disambungkan dengan kertas lipat yang sudah dituliskan kata-kata atau frasa. Setiap kelompok melakukan hal yang sama.
Setiap kelompok menuliskan sebanyak-banyaknya kata yang dapat ditemukan. Setelah selesai menempelkan kertas lipat, siswa mepresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan. Semua kelompok ke depan dan menceritakan gambar yang telah ditempel di karton. Siswa yang tidak mempresentasikan menanggapi laporan dari kelompok yang ada di depan.
Setelah selesai mempresentasikan, guru memberikan tanggapan dan masukan untuk setiap kelompok yang tampil. Selesai berdiskusi kelas, karton hasil kerja kelompok dijadikan pajangan di dinding kelas.
Kesan yang dapat diambil dari kegiatan pembelajaran dengan PWIM, siswa aktif melakukannya, siswa senang dapat menyampaikan pendapatnya dalam kelompok. Senang untuk berbagi cerita kepada teman-temannya sekelas ketika berdiskusi di kelas, terlihat senang juga ketika memberikan pendapat dan masukan untuk kelompok yang sedang mempresentasikan.
Kegiatan pembelajaran di kelas 2. Selain dengan PWIM, mereka juga dibiasakan untuk membaca buku cerita yang dibawa dari rumah masing-masing. Siswa membaca buku dan mereviu dengan cara menuliskan hasil yang dibaca dengan bentuk mind maping yang sederhana.
Pembuatan mind maping dilakukan dengan diawali dengan menulis judul ditengah kertas dengan bentuk yang disukai siswa. Dari judul yang telah dibentuk ditarik garis dengan isi dari bacaan, yaitu tentang tokoh, watak, latar, pengarang, penerbit, dan juga amanat dari cerita yang dibaca.
Hasil reviu siswa ditulis dalam kertas HVS yang dibagikan oleh gurunya. Selain dibentuk dengan mind maping yang sederhana, siswa memberi warna yang menarik pada reviuwnya. Penggunaan spidol dan crayon warna-warni yang digunakan menambah keindahan pada hasil yang dibuat. Setelah dibuat, hasil siswa dipajang di dinding kelas. Siswa senang sekali dengan hasil yang telah dibuatnya. Pembuatannya pun membuat siswa tidak jenuh dalam belajar.
Dari buku cerita yang dibawa juga, siswa ditugasi untuk mencari kata-kata yang diawali dengan awalan me- dan di-. Siswa secara berkelompok menuliskan kata-kata yang dimaksud dalam kertas HVS. Dari setiap buku yang dibaca siswa sangat antusias mencari kata-katanya.
Siswa terlihat senang, beberapa dari kelompok yang mengerjakan tugas terlihat lebih banyak dari kelompok lain. Hal itu membuat siswa yang lain terpacu untuk lebih dalam mengerjakan tugasnya. Setelah waktu yang diberikan selesai, siswa melaporkan hasilnya di depan kelas. teman-temannya menanggapi dan memberikan masukan. Semua kelompok dapat melaporkan hasil diskusinya, guru menanggapi dan memberi masukan pada setiap kelompok.
Hasil akhirnya, kembali dilakukan pemajangan di dinding kelas.Pencarian kata-kata dari buku cerita, selain sebagai pengenalan kepada siswa tentang cerita juga membuat siswa lebih sering dalam membaca. Dengan melakukan pencarian tersebut, siswa secara tidak langsung melakukan analisis terhadap buku yang dibacanya.