Penurunan angka stunting dan wasting pada balita merupakan salah satu target internasional pada tahun 2025. Maka dari itu, untuk menekan angka tersebut salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan.
Anak terutama pada usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Apabila gizi kurang tersebut tidak segera ditangani akan menyebabkan balita menjadi status gizi buruk. Kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, seperti berat badan kurang, perawakan yang pendek, bahkan mengalami gagal tumbuh. Wilayah RW 07 merupakan wilayah dengan anak yang memiliki status gizi kurang dan buruk terbanyak di  wilayah Kelurahan Mugasari yaitu sebanyak 4 balita.
Hal itulah yang mendorong penulis untuk mengakhiri segala bentuk malnutrisi balita di wilayah RW 07,  Kelurahan Mugasari Kecamatan Semarang Selatan. Upaya yang dapat dilakukan diimplementasikan dengan  program Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Untuk Meningkatkan Status Gizi Balita.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Januari 2022. Kegiatan berupa pemberian makanan tambahan dengan tujuan untuk tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak. Makanan tambahan yang diberikan berupa susu sesuai usia, minuman sari kacang hijau, biskuit gandum dan kelapa, bubuk agar-agar, dan madu. Edukasi terkait PMT juga dilakukan utamanya kepada Ibu dengan anak atau balita yang mengalami gizi kurang yang dilakukan melalui media booklet. Edukasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian Ibu terhadap kondisi anak balitanya.
Salah satu Ibu Balita mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat baik karena dapat menambah pengetahuan dan membantu mereka membeli kebutuhan susu yang diperlukan. Sosialisasi ini  dilakukan secara door to door atau ke rumah balita yang mengalami gizi kurang.