Kemudian, menyebar kabar tentang sidang paripurna beberapa RUU bermasalah seperti KUHP, pertanahan, minerba, dan yang terbaru keamanan dan ketahanan siber (KKS). Kabar-kabar tersebut menyulut sebuah meme penting, #GejayanMemanggil.
Aksi di Jalan Gejayan, Yogyakarta tersebut disambut dengan berbagai aksi di banyak kota di Indonesia. Beberapa aksi berlangsung dama dan tertib seperti di Yogyakarta.Â
Di beberapa kota, para demonstran berhasil menemui anggota dewan daerah tingkat I dan II untuk menandatangani kesepakatan politik. Di kota dengan jumlah massa yang lebih besar, friksi dengan aparat tidak bisa dihindarkan.
Hal yang membuat meme "reformasi dikorupsi" ini menyebar begitu cepat adalah karena internet yang sudah menjadi bagian hidup kebanyakan mahasiswa. Penyebaran "virus" meme menjadi lebih cepat dari saat demonstrasi 98. Koordinasi antar peserta aksi dan simpatisan juga menjadi mudah dengan adanya media sosial.Â
Saat aksi pun, peserta yang tidak punya ingatan tentang reformasi 98 ini menyampaikan aspirasinya dengan cara yang kreatif, jenaka, namun mengena. Beberapa membawa meme yang sedang viral seperti "entah apa yang merasukimu", beberapa lagi malah mencurahkan masalah pribadinya tanpa melupakan substansi masalah yang diprotes.
Sayangnya, di masa internet ini, meme yang muncul secara tiba-tiba akan mudah hilang jua. Oleh karena itu, untuk menghindari kematian meme, virus meme harus tetap disebarkan secara masif di dunia nyata.
Jika virus meme ini bisa menjangkau mayoritas warga negara, siapa tahu kita akan punya "grand meme" baru yang bisa mengantarkan Indonesia menjadi lebih baik.
Bandung, 25 September 2019