Oleh karena itu, jarak dari Asian Games I di New Delhi 1951 dan Asian Games II di Manila 1954 hanya 3 tahun merujuk pada asumsi Asian Games I diadakan tahun 1950.
Penuh Krisis Sebelum Bertransformasi
Perjalanan sejarah Asian Games bukan tanpa ganjalan. Struktur organisasi AGF yang masih berkonsolidasi menjadi satu alasan. Situasi politik Asia yang belum stabil pasca perang dan masa dekolonisasi menjadi alasan lainnya. Ditambah berbagai alasan lainnya, Asian Games diterpa berbagai masalah di awal perkembangannya.
Masalah yang menyita perhatian dunia internasional muncul di Asian Games IV Jakarta 1962. Indonesia, yang kala itu tidak mengakui negara Israel dan Taiwan, enggan mengeluarkan visa untuk atlet dari dua negara tersebut.
Alhasil, keanggotaan Indonesia di Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) dicabut dan IOC mencabut dukungannya terhadap Asian Games Jakarta 1962.
Teheran 1974 menandakan resminya China, Mongolia dan Korea Utara bergabung ke dalam AGF. Dengan masuknya China ke AGF, keberadaan Taiwan menjadi terancam.
Alhasil, walau sempat mendapat izin untuk berkompetisi dengan nama Chinese Taipei, AGF memutuskan untuk mengeluarkan Taiwan dari daftar peserta Asian Games VII. Selain Taiwan, keikutsertaan Israel dalam Asian Games ditentang keras oleh negara-negara Arab. Akhirnya, Asian Games VII menjadi Asian Games terakhir untuk Israel.
Ketidakstabilan politik Timur Tengah dan China membuat AGF memutuskan untuk tidak mengundang Israel dan Taiwan sebagai peserta. Alhasil, beberapa federasi internasional, seperti Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) mengancam untuk mengecualikan atlet Asia dari Olimpiade Moscow 1980.
Beberapa negara Asia, yang tidak ingin dilarang mengikuti Moscow 1980, ikut mengajukan protes kepada AGF, termasuk Indonesia.