Mohon tunggu...
Nur Shohiffah
Nur Shohiffah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswi Bimbingan Konseling Islam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ibnu Miskawaih: Pemikiran dan Kontribusinya sebagai Bapak Etika Islam

7 Mei 2024   17:14 Diperbarui: 7 Mei 2024   17:15 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berbicara tentang Filsafat, kita pasti akan menemukan banyak nya tokoh filsafat, diantara nya, seperti filsuf Barat dan Timur. Kali ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai salah satu Tokoh pemikiran Filsafat Timur Tengah, yaitu Ibnu Miskawaih. 

Nama lengkap beliau adalah Abu Ali Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ya'qub Ibn Miskawaih. Beliau lahir pada tahun 320 H/932 M. Bertepatan pada masa pemerintahan Dinasti Buwaihi. Ibnu Miskawaih terkenal sebagai ahli sejarah dan filsafat. Disamping itu, ia pun sebagai seorang dokter, moralis, penyair, ahli bahasa serta banyak mempelajari kimia. Kendatipun displin ilmunya meliputi kedokteran, sejarah, dan filsafat, tetapi ia lebih populer sebagai filsuf akhlak dibanding sebagai filsuf ketuhanan. Oleh Karena itu, ia di sebut sebagai seorang filsuf akhlak dan pendidik Islam, yang di kenal dan dijuluki sebagai "Bapak Etika Islam". Sedangkan sumber filsafat etika ibnu Miskawaih berasal dari fisafat Yunani, peradaban Persia, ajaran syariat Islam dan pengalaman pribadi. 

Pemikiran Ibnu Miskawaih berpusat pada konsep akhlak. Ia meyakini bahwa akhlak dapat dicapai melalui latihan terus menerus hingga menjadi sifat diri yang menghasilkan akhlak yang baik. Sedang dalam pemikirannya mengenai etika, ia memulainya dengan menyelami jiwa manusia. Melalui ilmu jiwa, manusia mempunyai senjata untuk mengetahui mana yang benar dan batil dalam urusan keimanan dan antara yang baik dan yang jahat. Ibnu Miskawai membagi akhlak menjadi dua bagian, yaitu akhlak yang timbul dari budi pekerti dan adat istiadat. 

Ia berpendapat bahwa pendidikan akhlak harus fokus pada menjadikan perilaku manusia menjadi lebih baik dan sejalan dengan nilai-nilai Islam. Dalam bukunya Tahdzib al-Akhlak menjelaskan bahwa pendidikan akhlak harus didasarkan pada ilmu berpikir dan perasaan. Pemikiran Ibnu Miskawaih juga mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus fokus pada pengembangan akhlak, moral dan budi pekerti serta memperlancar proses pengabdian kepada Tuhan. Ia juga berpendapat bahwa pendidikan harus didasarkan pada ilmu-ilmu yang berhubungan dengan berpikir dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan perasaan. 

Pemikiran Ibnu Miskawaih menitikberatkan kepada pengembangan akhlak, melalui pendidikan yang berlandaskan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan akal dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan indra. Ia dikenal sebagai "Bapak Etika Islam" karena kontribusinya terhadap perumusan dan pengembangan etika dan moralitas Islam, yang beliau tuangkan dalam kitabnya Tahdzib al-Akhlak wa Thathir al-A'raq (Pendidikan Budi dan Pembersihan Akhlak).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun