Usia 35 Tahun, Masih Ada Peluang Magang ke Jepang?

Program magang ke Jepang terus menjadi pilihan menarik bagi banyak orang Indonesia yang ingin mengembangkan diri secara profesional. Selain pengalaman kerja internasional, gaji yang stabil juga menjadi daya tarik utama. Namun, muncul pertanyaan dari sebagian calon peserta: Apakah usia 35 tahun masih bisa ikut magang ke Jepang? Artikel ini akan menjelaskan peluangnya, serta peran LPK Yutaka Mitra Indonesia dalam memfasilitasi peserta usia 30-an.

Batas Usia untuk Magang ke Jepang: Masih Bisa?

Secara umum, skema magang ke Jepang melalui program TITP mensyaratkan usia antara 18 hingga 30 tahun. Namun, beberapa perusahaan di Jepang memberikan kelonggaran untuk kandidat berusia hingga 35 tahun. Ini terutama berlaku bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja, keahlian khusus, atau kemampuan bahasa Jepang setingkat JLPT N4 atau N3. Jadi, meskipun usia Anda telah melewati batas standar, kesempatan tetap terbuka jika Anda memenuhi kriteria lain yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Magang di Usia 35 Tahun Masih Mungkin, Jika...

Berikut beberapa faktor yang bisa mendukung Anda lolos program magang meski berusia 35 tahun:

1. Memiliki semangat dan motivasi kerja tinggi

2. Sehat secara fisik dan mental

3. Bersedia mengikuti pelatihan bahasa Jepang dan budaya kerja

4. Mendapat dukungan dari lembaga resmi seperti LPK Yutaka Mitra Indonesia

Dengan kombinasi ini, perusahaan Jepang akan lebih mempertimbangkan Anda sebagai kandidat potensial.

LPK Yutaka Mitra Indonesia: Memberi Peluang bagi Peserta Usia 30-an

LPK Yutaka Mitra Indonesia telah berdiri sejak tahun 2014 dan berfokus pada pelatihan serta pengiriman peserta magang ke Jepang. Bagi peserta yang berusia 30 tahun ke atas, LPK Yutaka memberikan solusi lewat pelatihan intensif bahasa Jepang melalui LKP Yutaka College dan pembinaan khusus. Mulai dari pelatihan, persiapan seleksi, hingga pengurusan dokumen, semuanya dibimbing secara profesional. Dengan pendampingan ini, peserta lebih siap mengikuti proses seleksi dan bekerja di Jepang secara legal dan aman.