Menjadi kader merupakan sejarah baru di dunia pergerakan , karna tidak mau tidak akan merasakan kejenuhan disetiap pijakan, Saat merasakan keterpurukan di dunia pertikaian ke intelektualan .
Dari setiap waktu dialektika persahabatan akan sudah mulai ter ukur dan terstruktur bahasa retorika sahabat, lambat laun sisi posisi dari berbagai nilai kritis,dan nilai tawar akan dipergunakan untuk mebangun stigma baru di fase kepegurusan, sehinggal lahirlah kebodohan etika ber oganisasi.
Tak kalah penting juga disetiap perilaku sering muncul berbagai macam alasan, dan narasi yang diperbuat untuk mencongkak sebuah sistem yang dinamis dan Ter ukur , Seakan menutupi kebeneran yang sudah dilakukan itu semua tidak ada artinya.
Keterbatasan skala organisasi timbul dari wadah yang kurang kuat ,dan timbul bermacam persoalan sehingga menutup tabir kepalsuan, dari berbagai macam sudut pandang dari kalangan timur,barat selatan Utara , maka hadirlah sebuah pahlawan kesiangan, yang serta Merta dirinya paling angkuh, berani ,dan benar  untuk menentukan sikap piciknya di waktu tertentu .
Mengikat waktu untuk bekerja sama dalam bidang persoalan yang tidak ada hentinya .Maka justru di waktu itu juga semua merasa paling bagus dalam prosesnya, tak kalah  penting dengan orang yang sudah berpuluh puluh tahun untuk meramut oganisasi tersebut semua merasa menjadi pahlawan tanpa jasa di dalam wadah tersebut.Â
#Alex
Â