Tahun 2019 Saya dan kawan-kawan guru mengikuti Kuliah PPG Dalam Jabatan Di Universitas Medan Sumatera Utara.  atau lebih dikenal dengan nama Unimed. Rutinitas yang dijalani setiap hari di kampus FIF Unimed tentunya membuat terasa sedikit Penat. Terlebih lagi buat teman-teman yang berasal dari daerah yang jauh seperti Nias, Tapanuli, Sibolga dll. , mereka tidak mungkin untuk pulang seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali. Mengingat memakan waktu perjalanan yang lama juga  tentu memerlukan uang yang lumayan banyak sebagai ongkos transportasi. Jadi mereka banyak yang terpaksa harus menetap hingga PPG selesai. Berbeda dengan kami yang berasal dari Aceh Tamiang meskipun beda provinsi terapi kami hanya butuh waktu 3-4 jam untuk bisa sampai di rumah. Tentu tingkat kestresannya berbeda. Kami bisa pulang tiap Sabtu sore dan kembali lagi minggu malam.
Sebagian teman-teman yang tidak pulang tentu mereka mencari tempat-tempat hiburan yang bisa mengurangi rasa penat bergelut dengan modul dan tugas-tugas. Ada satu tempat yang menjadi sasaran para mahasiswa PPG Daljab pada waktu itu yaitu kawasan Rujak simpang jodoh. Tempat ini dipilih karena memiliki beberapa kriteria yang cocok buat para mahasiswa, yaitu kawasan yang berada tidak jauh dari kampus Unimed, tempatnya selalu ramai, asik buat nongkrong sejenak, rasa rujaknya yang maknyus dan yang pasti harganya pas dikantong.
Menurut masyarakat setempat tempat jualan rujak di sini sudah ada sejak tahun 1950 dan bertahan sampai sekarang. Hampir semua mahasiswa PPG Unimed pernah ke Simpang Jodoh, hanya saya yang tidak pernah singgah ke tempat ini Bukannya tidak suka rujak, atau refreshing tapi saya khawatir dapat jodoh lagi, he...he...
Kok bisa ya tempat ini di sebut sebagai Simpang Jodoh? Konon sih katanya para pembeli sebenarnya tidak bermaksud mencari jodoh di sini, tetapi faktanya ada banyak yang bertemu pertama kali dengan pasangan hidupnya di tempat ini, ceritanya First Date lah. Emang boleh pakai acara First Date segala? Lah, kan bukan disengaja. Bak kata pepatah "Asam digunung garam di lautan akhirnya bertemu dalam kuali". Tapi kurang tau juga ya kalau ada orang-orang yang sengaja datang  kesini buat cari jodoh.
Nah, kamu pasti penasaran kan apa keistimewaan rujak simpang jodoh Tembung, yang bikin orang-orang suka berkunjung ke tempat ini. yuk simak yuk!
Apa Itu Rujak Simpang Jodoh?
Rujak Simpang Jodoh adalah salah satu variasi rujak yang khas dari Medan. Rujak ini terkenal karena kombinasi bahan-bahannya yang segar dan saus rujaknya yang memiliki rasa unik, perpaduan manis, pedas, dan asam. Biasanya terdiri dari potongan buah-buahan segar seperti mangga, nanas, jambu, dan bengkoang, yang disajikan dengan saus kacang yang diulek dengan cabai, gula merah, dan sedikit terasi.
Mengapa Rujak Simpang Jodoh Istimewa?
- Rasa yang Unik Saus rujak di Simpang Jodoh memiliki cita rasa yang khas, berbeda dari rujak-rujak di tempat lain. Kombinasi sempurna antara manis, asam, dan pedas membuatnya sangat menyegarkan dan menggugah selera.
- Bahan-bahan Segar Rujak ini selalu dibuat dengan buah-buahan segar yang dipilih langsung setiap hari. Kesegaran bahan membuat setiap suapan rujak terasa sangat menyegarkan, cocok untuk mengatasi panasnya cuaca Medan.
- Suasana yang Hidup Simpang Jodoh terkenal dengan suasananya yang hidup dan ramai. Menikmati rujak di tengah keramaian, diiringi dengan suara riuh rendah pedagang dan pembeli, menambah keasyikan tersendiri. Ini juga menjadi tempat yang tepat untuk bersosialisasi dan menikmati waktu bersama teman atau keluarga.
Lokasi dan Akses
Simpang Jodoh terletak di kawasan Jalan Gatot Subroto, yang mudah diakses dari berbagai penjuru kota Medan. Tempat ini menjadi salah satu destinasi favorit warga Medan maupun wisatawan yang datang untuk menikmati suasana dan kuliner khas Medan.
