Mohon tunggu...
Geutrida Malthida
Geutrida Malthida Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Life is hard tabun happy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[MIRROR] Boneka Lala

21 Desember 2011   09:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

la la la la la la la la la la la la la... " Bonekanya bisa nyanyi..?! " " Iya, Ibu bantu aku memilihkannya. Supaya kamu nggak takut lagi tidur sendirian. Kamu suka? " " Suka. Bonekanya cantik!Makasih ya, Al.." Namanya Aldo, dia sahabatku. Aldo tinggal dengan Ayah dan Ibunya, diseberang rumahku. Kami seumuran. Aldo anak yang pemberani dan senang bermain sepak bola. *** “ Ma..mamaaa..” aku berjalan ke arah dapur, berharap bertemu Mama. “ Ada apa sayang? “ tiba-tiba Mama mucul dari kamarnya di lantai atas. “ Boneka Lala hilang, Ma. Semalam masih ada..." jawabku sambil terus mencari boneka. Boneka Lala, itu boneka kesayanganku. Hadiah dari Aldo. " Mungkin kamu lupa meletakkannya, coba cari lagi.." " Oh iya...di rumah Aldo!" aku berbalik dan bergegas keluar rumah. " Lala! Kamu mau kemana? " Mama menahan tanganku " Mau ke rumah Aldo Ma..ambil boneka Lala." " Kamu tidak boleh kemana-mana! " tiba-tiba sorot mata Mama berubah. " Tapi Lala mau.." " Tunggu Papa pulang, baru kamu boleh pergi ke rumah Aldo. Kamu mengerti?!" ujar Mama sambil mengunci pintu rumah dari dalam. Kuncinya Mama genggam erat-erat. " Memang Papa kemana? " " Sudah, tunggu saja. Ingat, jangan keluar rumah! " Mama naik ke lantai atas. *** Aldo ada di halaman rumahnya, sedang duduk sendirian. " Aldoo...! " teriakku pelan dari luar pintu pagar Aldo melihatku. Wajahnya sedikit pucat, mungkin Aldo sedang sakit. " Aku mau ambil bonekaku. Ada kan? " " I..iya. Ada..." " Cepat..aku dilarang ke luar rumah. Kalau Mama tahu, aku pasti dimarahi " aku berbisik. Aldo berlari masuk ke dalam rumahnya. Tak lama Aldo datang, membawa Lala dan sebuah Koran. “ Ini..boneka kamu “ Aku mengambil Lala. Badannya kotor, rambutnya banyak yang rontok. Sebagian bibirnya sobek. Lala berantakan. “ Lala kenapa? “ aku hamper menangis “ Aku tidak tahu. Kata Ayah, Pak Polisi menemukan Lala sudah seperti itu. “ jawab Aldo. Aku bingung dengan jawaban Aldo. “ Kamu baca saja ini. Berita yang dicetak tebal di kiri bawah..“ Aldo menyerahkan koran yang sejak tadi digenggamnya.

Sebuah rumah di Perumahan Nyiur telah dirampok pada Sabtu dini hari. Para perampok juga membunuh penghuni rumah tersebut. Sepasang suami istri dan anak perempuannya yang berumur 15 tahun, tewas dimutilasi.

Aku terdiam. “ Kejadiannya seminggu yang lalu..” Aldo menatapku dengan wajah iba. “ Nggak mungki, ini bukan aku. Tuhan nggak mungkin biarin aku mati! “ koran yang kupegang tiba-tiba terlepas dari genggamanku. Aku tidak bisa mengambilnya kembali. Aku tidak bisa menyentuh apapun. Aku tembus pandang. “ Kita sudah meninggal, sayang. Maafkan Papa..” Tiba-tiba kulihat Papa dan Mama berdiri dibelakangku. Mama menangis. “ Ayo, kita pergi. Sekarang saatnya..” Papa tersenyum padaku. *** la la la la la la la la la la la la la... " Bonekanya udah bisa nyanyi..?! " " Iya, Ayah bantu aku memperbaikinya. Supaya kamu nggak takut lagi tidur sendirian. Kamu suka? " " Suka. Bonekanya cantik! Makasih ya, Al.." Namanya Lala, dia sahabatku. Lala tinggal dengan Papa dan Mamanya, diseberang rumahku. Kami seumuran. Lala anak yang penakut dan senang bermain boneka.

**TAMAT**

Oleh : Geutrida Malthida 178 Silahkan lihat karya mirror yang lainnya di sini. Dapet wangsit dari lagu ini (soundtrack dari film itu). Gambar pinjem dari sana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun