Mohon tunggu...
Geutrida Malthida
Geutrida Malthida Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Life is hard tabun happy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tunnel; Bukan Signal

21 April 2017   08:11 Diperbarui: 31 Juli 2017   11:55 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Park Kwang Ho. Bang Toyib yang nggak pulang2 karena kejebak di tahun 2016 (dramabeans.com)

"The hardest part about being detective is having to inform the victim’s family of the death” –Park Kwang Ho–

****

Sudah sebulan ini saya selalu bahagia tiada terkira setiap menyambut hari Senin. Kenapa bisa begicu?Karena Senin adalah waktunya saya men-download salah satu drama kesayangan, Tunnel.  What?Kamyu-kamyu belum tahu Tunnel sejenis cemilan yang terbuat dari apa?Ciyuss loe?Nggak gahol banget loe... *disambit bole besinya Mo Tae Gu

Baiklah, karena saya orangnya baik hati & penyayang oppa2 ganteng, saya akan curhat sedikit tentang Tunnel. Eiitss, curhat saya kali ini bakal sedikit mengandung spoiler ya. Jadi, bagi kamyu-kamyu yang anti sama spoiler, mending nggak usah baca deh...*hla si ida nyolot :)

Salah satu korban di tahun 1986 (screenshot dok pri)
Salah satu korban di tahun 1986 (screenshot dok pri)
Yuk, kita jalan-jalan sebentar ke tahun 1985 & 1986.....

Karena disinilah cerita serial killer Tunnel bermula. Penduduk Hwayang sedang digegerkan pembunuhan berantai beberapa wanita berusia 20thn-an. Totalnya ada lima. Lee Jung Sook, Kim Kyung Soon, Hwang Choon Hee, Seo Yi Soo dan Jin Seon Mi. Selain usia, kesamaan lain yang dimiliki oleh para korban adalah pakaian dan cara mereka dibunuh. Mereka sama2 memakai rok, dibunuh dengan dicekik dengan stoking yang mereka kenakan....dan punya tanda titik di tumitnya.

Korban pertama titiknya satu. Korban kedua titiknya dua. Korban ketiga titiknya tiga. Korban keempat titiknya empat. Korban kelima titiknya enam.

Bingung?Sama, begitupun saya & detektif Park Kwang Ho. Salah satu detektif di kepolisian Hwayang bagian pembunuhan. Park Kwang Ho yang gregetan sama kasus ini, nggak ngerti kenapa ada yang janggal dengan “tanda” yang ditinggalkan si pembunuh. Klo Jin Seo Mi titiknya ada enam, berarti doi bukan korban kelima melainkan korban keenam. Klo doi korban keenam, trus korban kelimanya siapa?

Begadanglah doi mikirin misteri ini. Park Kwang Ho mulai menyusuri satu persatu TKP. Mulai dari pinggir sungai, tengah ladang....hingga terowongan.

Dan bagaikan jelangkung yang datang tak dijemput pulang tak diantar, Park Kwang Ho berjumpa dengan si pembunuh di terowongan. Tempat korban terakhir. Trus, berhasil ketangkep nggak tuh si pembunuh?Yee klo ketangkep dramanya tamat dong. Nggak kok. Park Kwang Ho cuma digetok kepalanya dari belakang. Pingsan. Dan begitu sadar dia segera menuju ujung terowongan dengan maksud kembali mengejar si pembunuh.

Namun apada daya, bukannya mendapati buruannya....Park Kwang Ho justru dikejutkan bawa dia sudah sudah tidak berada di tahun 1986 melainkan 2016!

Park Kwang Ho bersama partner sehidup sematinya di tahun 2016 :) (dramabeans.com)
Park Kwang Ho bersama partner sehidup sematinya di tahun 2016 :) (dramabeans.com)
Dan di tahun 2016 inilah perjuangan Park Kwang Ho –si detektif udik tapi manis– mengejar serial killer dimulai

Kalau di tahun 1986 Park Kwang Ho punya ketua tim dan maknae baik hati yang jadi partner setim. Di tahun 2016 juga sama. Bedanya partner Kwang Ho sekarang tuh  gantengnya minta ampun ngeselin dan sering bikin doi naik darah. Namanya Kim Sun Jae alias Letnan Kim. Awal perjumpaan Park Kwang Ho dengan Sun Jae bisa dibilang amat menggemaskan. Maka dari itu mereka selalu cekcok, bagai fans Barca dan fans Madrid jelang EL-Clasico.

Selain Letnan Kim ada pula Profesor Shin Jae Yi. Psikolog ‘cantik’ dengan masa lalu misterius, yang senang mempelajari tabiat para pembunuh khususnya pembunuh wanita.

Berhasilkah Park Kwang Ho menuntaskan misinya demi kembali ke masa lalu?Bagaimana Park Kwang Ho bisa tinggal di tahun 2016 sementara dia adalah warga 1986?Dimana korban kelima yang hilang itu?Akankah Kim Sun Jae jadian dengan Profesor Shin? (ok, abaikan pertanyaan ini). Hish, klo saya certain lengkap, mana seruuuuww :)

Sun Jae & Jae Yi. Tolong doain mereka jadian di akhir ceritanya ya penonton :) (dramabeans)
Sun Jae & Jae Yi. Tolong doain mereka jadian di akhir ceritanya ya penonton :) (dramabeans)
Kwang Ho lagi ngerecokin Jae Yi. Dasar bapak2 cerewet! (dramabeans.com)
Kwang Ho lagi ngerecokin Jae Yi. Dasar bapak2 cerewet! (dramabeans.com)
Not so much similarity to Signal

Signal. Signal. Signal. (please, saya nggak perlu jelasin Signal itu anak kampung mana kan ya?)

Kalau ada tetangga kamyu yang bilang Tunnel itu mirip plek sama Signal. Atau Tunnel copy paste Signal. Atau Tunnel mendompleng ketenaran Signal. Sini, ajak tuh orang ketemu saya biar dia saya kepruk pake cucur sebakul. Kezel loh saya! Beneran deh. Wong jelas-jelas Tunnel itu beda sama Signal...*neguk es milo*

Jadi begini. Memang Tunnel juga mengusung tema time travel layaknya Signal dan ada salah satu kasus di Signal yang jadi based case-nya Tunnel, yaitu  kasus pembunuhan Hwaseong / Gyeonggi Nambu. Tapi sudah,  hanya disitu letak kemiripannya. Dari cara penulis ngebangun cerita, mendirect kasus demi kasus, hingga bagimana mereka mencampurkan segala elemen drama dari mystery-thriller-comedy-hingga romance, membuat Tunnel memiliki “aura cantik”nya tersendiri.

Di episode awal mungkin Tunnel akan membawa rasa bosan. Alur yang sedikit lambat. Pengenalan karakter Park Kwang Ho yang masih abu-abu. Dan yang paling utama perihal kasus pembunuhan yang sudah beberapa kali diangkat di 2 drama sebelumnya, Signal & Gap Dong. Tapi tunggu ketika cerita mulai memasuki epsiode 2. Ketika Park Kwang Ho sudah berada di tahun 2016. Ketika dia sudah berjumpa dengan Park Kwang Ho versi 1988. Dengan kawan-kawan detektif barunya, termasuk 2 partener setianya Kim Sun Jae dan agasshi Shin Jae Yi.

Makbedungdung, perasaan girang campur penasaran pasti langsung menusuk sanubari. Dan rasa sesal di dasar hati akan menyeruak, karena sudah men-judge bahwa Tunel adalah Signal kawe 2.

Jeng jeng...Siapakah dia? (dramabeans.com)
Jeng jeng...Siapakah dia? (dramabeans.com)
Good writing, good directing and excellent acting, can take you a long way even without big names.

Saya nggak nyangka, sebuah drama kriminal bisa dibuat sedemikian light-nya tanpa melebay-lebay kan adegan gore atau mengurangi ketegagan sudah dibangun sejak awal. Karena begitulah Tunnel bertutur dengan manisnya. Lihat saja scene ketika detektif Park Kwang Ho berkenalan dengan Yeon Sook, calon istinya, pada saat kencan buta. Duh Gusti, itu manisnya ngalahin dadar gulung buatan Bu Jafar, tetangga saya loh!

Berlanjut ke scene koplak yang selalu diletakan dengan pas tanpa beleberan kemana-mana. Karakter Park Kwang Ho yang blak-blakan, udik (inget dong, doi asalnya dari menong) tapi penuh kehangatan, bertolak-belakang dengan partner nya, Kim Sun Jae  yang dingin & irit bicara adalah salah satu bromance terunyu sepanjang sejarah drama korea.

Angle super cantik ala Tunnel (screeshot dok pri)
Angle super cantik ala Tunnel (screeshot dok pri)
Saya berani taruhan. Kalau sampai kamyu nggak ngakak lihat scene Park Kwang Ho ngebanting handphone-nya Sun Jae atau pas doi teriak2 gajebo di dalem mobilnya Sun Jae, Barca bakalan raih treble tahun Ini!

Dan kehadiran Shin Jae Yi, adalah magnet dengan daya terbesar bagi cerita Tunnel. Romantisme kasat mata yang dimiliki profesor Shin ketika sedang bersama Kim Sun Jae selalu membuat saya merinding disko. Chemistry mereka luar biasa keren te-o-pe-be-ge-te. Nggak perlu banyak dialog basa-basi, cukup saling menantap penuh makna. Tak terkecuali dengan Park Kwang Ho. Ada hubungan rahasia yang dimiliki keduanya. Hubungan apakah itu?Eng ing eeng ada deehh.....

Tuh kan, nggak percaya kan klo Tunnel seasik itu?

Jangan takut klo Tunnel bakal nggak fokus dalam alur & plotnya, karena punya warna yang lebih terang dibanding Signal apalagi Voice. Saya jamin itu nggak akan terjadi. Well, setidaknya sejauh 8 episode berjalan ini, semuanya rapih dan nggak bertele-tele. Menyaksikan cara Park Kwang Ho-Kim Sun Jae-Shin Jae Yi menyelesaikan kasus-kasus kecil yang mendukung kasus utama (si pembunuh di tahun 1986), mengingatkan saya pada cerita di komik Conan. Jebrat-jebret nggak pake lama.

Dan keindahan sinematografi Tunnel yang cantik bin memukau........

Sungguh membuat saya tidak nggak sadar sudah menghabiskan satu jam di setiap episodenya. Bagaimana para korban di bunuh dengan kejamnya. Bagaimana konflik batin seorang Park Kwang Ho yang harus tinggal di dunia yang teramata asing & terpisah dari istri yang amat dicintainya. Bagaimana masing-masing karakter bisa terhubung satu sama lain dengan cara yang diluar dugaan. Semua dibungkus dengan apik oleh sang penulis juga sutradara.

Jadi kalau masih ada yang tanya ke saya, bagusan mana Tunnel dengan Signal atau Voice. Jawaban saya singkat saja.

Tunnel itu lebih wise. Lebih humanis. Lebih menyenangkan.

****

“Does there have to be a reason.....to kill people? – Jung Ho Young –

Park Kwang Ho galau maning (dramabeans.com)
Park Kwang Ho galau maning (dramabeans.com)
PS: Tulisan ngalor-ngidul ini spesial saya persembahkan untuk kembaran saya yang sudah tidak alergi lagi dengan drakor :')

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun