Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kue Panukuk, Kue Tradisional Onan Hasang tentang Kenangan yang Indah

13 Desember 2019   01:08 Diperbarui: 7 Januari 2020   22:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue Panukuk (dok. pribadi)

Makanan tidak hanya soal rasa tapi makanan juga mengandung suatu cerita ataupun kenangan di dalamnya. 

Panukuk atau yang di kenal dengan nama Serabi adalah suatu makanan tradisional yang banyak di jual di Desa Onan Hasang kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara. 

Tidak semua daerah di Tapunuli Utara yang mengenal Panukuk, ini terbukti ketika saya menanyai beberapa teman yang orang Batak, mereka tidak tahu dengan kue Panukuk. Saya tidak tahu darimana nama kue Panukuk ini berasal, yang saya tahu masyarakat Desa Onan Hasang menyebut kue Serabi ini dengan sebutan Panukuk. 

Bahan untuk membuat kue Panukuk agak sedikit berbeda dengan kue serabi lainnya. Kue Panukuk dibuat dari tepung beras dengan campuran santan, kelapa parut, gula, dan sedikit tuak.

Rasa tuak pada kue Panukuk membuat rasa kue ini mempunyai cita rasa tersendiri seperti ada rasa asam, tapi justru membuat kue ini tidak enek dimakan walaupun manis, dan kue ini terasa gurih serta lezat di lidah. 

Panukuk adalah sebuah kue yang selalu saya ingat, dan tidak akan saya lupakan. Kue Panukuk memang lezat tetapi kelezatannya bukanlah sesuatu yang spektakuler sehingga membuat saya selalu mengingatnya.

 Kue Panukuk  bukan hanya kue biasa bagi saya tapi tentang sebuah kenangan masa anak-anak saya yang indah, ketika saya berlibur ke kampung Onan Hasang tempat Kakek dan Nenek saya tinggal. Itulah mengapa kue Panukuk selalu saya ingat. 

Jarak antara Palembang dan Onan Hasang cukup jauh, untuk sampai ke kampung Onan Hasang menggunakan bus memerlukan waktu 2 hari 2 malam pada waktu itu. Dikarenakan jaraknya yang cukup jauh membuat orang tua saya tidak bisa setiap tahun pulang kampung.   

Pertama kali saya ke kampung ketika saya balita mungkin  berusia sekitar 3-4 tahun, dan mungkin untuk pertama kalinya saya mencicipi kue Panukuk. Tapi di usia segitu,  saya belum dapat memgingat rasa dan kelezatan kue Panukuk dan juga belum dapat mengingat kenangan menyantap kue Panukuk. 

Kedua kalinya saya pulang ke kampung, pada saat saya berusia 9 tahun. Pada masa inilah saya sudah  mengerti dan merasakan kelezatan kue Panukuk. 

Penjual kue Panukuk menjual kuenya tidak jauh dari rumah Kakek saya dan selama sebulan saya berlibur di kampung,  setiap hari Nenek atau ibu saya selalu membeli kue Panukuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun