Saya kaget, tiba-tiba di timeline saya muncul ajakan untuk jihad. Hayya alal jihad. Mari menuju jihad. Diselipkan diantara adzan.Â
Keren juga idenya. Sebagai pedagang saya kagum sekaligus terinspirasi. Adzan ternyata memiliki potensi untuk dikomersialisasi.Â
Bagaimana jika kita selipi iklan produk? Misalkan minyak goreng cap naga. Minyak goreng cap nagaa ~ (dilagukan ala Mishari Al Afasi). Ups, apa saya sudah melakukan penistaan?
Saya kemudian coba cari-cari, oh ternyata seruan adzan bid'ah munkarah itu dilakukan di ponpes seorang pemuda tanggung yang lagi dipenjara. Saya tepok jidat. Walah dia lagi.
Mau marah kalah massa. Mau sabar kok bikin rugi. Jadi saya memilih untuk husnudzon saja.
Mungkin yang dimaksud oleh mereka itu adalah jihad untuk mencari ilmu.
Mencari ilmu kok jihad? Jangan salah, mencari ilmu itu jihad yang utama.
Siapa orangnya yang keluar mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.
Hadist ini adalah hadist berderajat hasan yang diriwayatkan oleh Imam Attirmidzi.Â
Saking utamanya mencari ilmu, Ibnul Qayyim mengatakan bahwa jihad orang yang berilmu itu lebih utama daripada jihadnya orang yang berperang dengan menggunakan senjata.
Pendapat ini masuk akal karena Jihad dengan ilmiu akan bertahan selamanya, sedangkan jihad dengan senjata hanya bermanfaat disaat perang saja.
Imam Al Ghozali dalam Ihya Ulumidiin juga mengungkapkan hal yang sama. Beliau mengutip perkataan Abu Darda'bahwa siapapun yang tidak menganggap menuntut ilmu adalah bagian dari jihad, maka berkuranglah akalnya.
Maka saya yakin bentuk jihad ilmu ini yang sedang ingin digaungkan oleh pesantren pemuda tanggung tadi itu.Â
Kalau jihadnya mau perang lawan pemerintah yang sah ya jelas konyol. Tidak pantas ia disebut jihad. Kelakuan tercela itu lebih pantas disebut sebagai bughot. Atau memberontak.
Tapi kalaupun beneran memberontak dan terjadi chaos, saya kok yakin mereka bakal dilindas kayak peyek diinjak gajah. Wong baliho diturunkan tentara aja udah melempem.
Atau, justru sengaja minta dilindas, agar bisa playing victim ala parpol agama spesialis hoax yang dari kemarin bergerak diam-diam tanpa suara itu?Â
Yang sedang menggalang kekuatan dengan partai lainnya demi 2024 yang gemilang?
Kita lihat strategi kubu mana yang lebih unggul. Tentu saja sambil ngopi-ngopi. Eh ngeteh-ngeteh.
Sluman slumun slamet.